Strategi Pemasaran Produk Olahan Rosella Bernilai Tambah Tinggi (Studi Kasus Pada Koperasi Srikandi Berbakti Ngipik Gresik)
Abstract
Potensi rosella (Hibiscus sabdariffa L.) sering dimanfaatkan sebagai sumber bahan pangan fungsional dan biofarmaka. Rosella dapat diolah menjadi
produk bernilai ekonomis tinggi yang dapat memberikan nilai tambah dan
diversifikasi produk baru. Produk olahan rosella yang memberikan nilai tambah terbesar akan memberikan keuntungan paling besar. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui dan menganalisis besarnya nilai tambah produk olahan rosella di Koperasi Srikandi Berbakti Ngipik serta merumuskan alternatif strategi pemasaran yang tepat berdasarkan variabel bauran pemasaran pada produk olahan rosella yang memiliki nilai tambah terbesar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Hayami untuk menganalisis nilai tambah dan analisis SWOT dengan variabel marketing mix 7P untuk merumuskan alternatif strategi pemasaran produk olahan rosella yang memiliki nilai tambah terbesar. Hasil penelitian menunjukkan nilai tambah pada pengolahan rosella menjadi minuman rosella kemasan 250 ml sebesar Rp1.649.125/kg, teh celup rosella ungu sebesar Rp 221.875/kg, sirup rosella sebesar Rp 386.197/kg, bunga rosella ungu kering sebesar Rp 103.960/kg, teh celup rosella merah sebesar Rp165.208/kg, bunga rosella merah kering sebesar Rp 63.960/kg, dan minuman rosella kemasan kardus (32x120ml) sebesar Rp 174.448/kg. Produk yang memiliki nilai tambah terbesar yaitu produk minuman rosella kemasan 250 ml. Strategi pemasaran untuk produk yang memiliki nilai tambah terbesar berdasarkan hasil analisis SWOT adalah strategi SO (Strengths–Opportunities). Strategi SO
yang dapat diterapkan yaitu menawarkan produk melalui e-commerce dengan
sistem pre-order, menambah kerjasama dengan toko retail dengan sistem
konsinyasi, menjalin kemitraan dengan koperasi karyawan, dan mempromosikan
secara intensif melalui pemasaran online.