dc.description.abstract | Kabupaten Jember tahun 2015 menghasilkan tembakau hingga 18.511 ton, tembakau yang dibudidayakan umumnya berasal dari 2 golongan yaitu NO (Na-Oogst) dan VO (Voor-Oogst). Sebesar 71,044% dari jumlah produktivitas tahun tersebut merupakan tembakau VO jenis Kasturi, hasil pemuliaan tanaman yang resmi dilepas ke masyarakat yaitu Kasturi 1 dan Kasturi 2, tahun 2015 produktivitas Jember mampu mencapai 13.151 ton. Semakin tinggi produktivitas tembakau, maka biomassa berupa batang tembakau yang dihasilkan semakin banyak. Pemanfaatan energi terbarukan sangat diperlukan untuk meminimalisir konsumsi energi fosil, dan sebagai bahan bakar proses pengeringan daun tembakau. Energi terbarukan dapat diperoleh melalui pengolahan limbah biomassa, contohnya memanfaatkan batang tembakau jenis Kasturi 1 untuk biopellet. SNI 8021-2014 menjadi acuan mutu biopellet, penelitian ini menggunakan variabel jenis perekat dan komposisi boraks. Tujuannya untuk mengamati pengaruh terhadap karakteristik biopellet dan menentukan perlakuan terbaik pada penelitian ini.
Tahapan penelitian mencakup beberapa perlakuan berikut: pengecilan ukuran tanpa karbonisasi, variasi jenis perekat pati (tapioka dan maizena) sebanyak 100 g per sampel, variasi komposisi boraks (0%, 4%, 8%), pengeringan suhu 75 ℃ selama 3 jam. Dilakukan uji proksimat (kadar air, kadar abu, dan zat terbang), uji kalor, uji pembakaran (laju dan durasi pendidihan air), uji ANOVA 2 faktor, analisis BNT, dan scoring. Berdasarkan dua variabel penelitian menghasilkan kadar air terendah sebesar 2,844%, kadar abu terendah sebesar 10,595%, zat terbang terendah sebesar 78,628%, kalor tertinggi senilai 3.512,936 kal/g, laju pembakaran terkecil sebesar 0,104 g/det, dan durasi pendidihan air tercepat selama 0,166 jam. Biopellet terbaik pada penelitian ini yaitu T1K1, dengan perlakuan perekat tapioka dan komposisi boraks sebanyak 0%. | en_US |