• Login
    View Item 
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Law
    • View Item
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Law
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Pembelaan Terpaksa Melampaui Batas Noodweer Excess dalam Tindak Pidana yang dilakukan oleh Anak Putusan No. 1/Pid.Sus-Anak/2020/PN KPN

    Thumbnail
    View/Open
    doc.pdf (726.0Kb)
    Date
    2022-11-22
    Author
    PUTRA, Frendy Edo Drie Maula
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Berdasarkan putusan No. 1/Pidsus-Anak/2020/PN KPN dimana tindak pidana penganiayaan yang menyebabkan mati dilakukan oleh Anak (terdakwa). Maka penganiayaan dalam kasus ini dirasa kurang tepat, karena terdakwa pada dasarnya tidak menghendaki perlakuan tersebut. Motif terdakwa dalam melakukan perbuatan tersebut semata-mata untuk membuat para pembegal takut dengan harapan agar mereka segera pergi dan tidak memeras harta benda milik Anak (terdakwa) serta mengurungkan niat pembegal untuk memperkosa teman wanitanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis perbuatan terdakwa dapat digolongkan sebagai noodweer excess, dan dasar pertimbangan hakim dalam putusan yang menyatakan perbuatan terdakwa merupakan tindak pidana penganiayaan mengakibatkan mati. Metode penelitian dalam penulisan ini menggunakan tipe penelitian yuridis normatif dengan menggunakan pendekatan perundang-undangan dan pendekatan kasus. Kesimpulan yang dapat diperoleh adalah tindak kejahatan dengan menghilangkan nyawa yang dilakukan merupakan upaya pembelaan diri sendiri dan orang lain yangmana perbuatan tersebut secara jelas memenuhi unsur-unsur noodweer excess seperti adanya ancaman serangan dan adanya hubungan kausal antara jiwa yang tergoncang dengan perbuatan yang dilakukan. Sehingga pembelaan yang dilakukan oleh terdakwa terkandung alasan penghapus pidana didalamnya, dengan demikian perbuatan terdakwa sepantasnya tidak dapat dipidanakan.Pertimbangan hakim dalam putusan tersebut adalah dengan mempertimbangkan bahwa perbuatan terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan penganiayaan mengakibatkan mati sesuai dengan unsur-unsur dalam pasal 351 ayat (3) KUHP, sehingga Majelis Hakim memutuskan layak dijatuhkan pidana. Namun, apabila dihubungkan dengan fakta-fakta persidangan bahwa perbuatan terdakwa berkaitan dengan alasan pemaaf yaitu Pasal 49 ayat (2) KUHP tentang pembelaan terpaksa melampaui batas.
    URI
    https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/114013
    Collections
    • UT-Faculty of Law [6386]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    Context

    Edit this item

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository