Pengaruh Sukrosa terhadap Induksi Kalus Berantosianin pada Mawar (Rosa Hybrida)
Abstract
Mawar merupakan tanaman hias populer dan sangat digemari karena memiliki
warna yang indah, bentuk khas, memiliki 300-400 varietas serta mengeluarkan
aroma yang wangi dan termasuk dalam famili Rosaceae dengan spesies Rosa
hybrida. Saat ini mawar dibutuhkan dalam dunia medis maupun zat campuran
pewarna makanan,oleh karena itu dibutuhkan teknik kultur jaringan untuk
meningkatkan produktivitas mawar. Kultur jaringan merupakan salah satu metode
teknik perkembangbiakan tanaman secara vegetative dengan memanfaatkan organ
bagian tanaman untuk dijadikan tanaman baru. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh konsentrasi sukrosa terhadap induksi kalus berantosianin
pada tanaman mawar. Manfaat dari penelitian ini yaitu dapat menambah wawasan
mengenai induksi antosianin dalam kultur kalus mawar sehingga diketahui
peranan dan kegunaan antosianin pada berbagai bidang. Penelitian ini
menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) menggunakan faktor yaitu
perlakuan sukrosa dengan 5 perlakuan dan diulang sebanyak 5 kali yaitu
penggunaan sukrosa 0%, 3%, 5%, 70%, 90%. Penelitian ini dilakukan di CDAST
(Center for Development of Advanced Science and Technology) Universitas
Jember. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis sidik ragam
ANOVA. Hasil yang diperoleh dari penelitian yaitu perlakuan dengan konsentrasi
3% sukrosa dapat memunculkan kalus lebih awal yaitu 7,80 HST. Penggunaan
konsentrasi sukrosa 7% dapat memunculkan warna kalus paling awal pada 6,20
hari, konsentrasi sukrosa 7% juga menghasilkan kandungan antosianin tertinggi
yaitu 160,31 mg/L.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [3645]