Mekanisme Pendugaan Umur Telur Menggunakan Optical Sensor
Abstract
Telur adalah salah satu sumber makanan yang digemari masyarakat karena memiliki kandungan gizi yang hampir sempurna. Kandungan gizi yang hampir sempurna disiapkan untuk proses perkembangan embrio. Meskipun telur memiliki kandungan gizi yang baik akan tetapi Telur merupakan bahan makanan yang bisa mudah mengalami kerusakan. Kerusakan pada telur bisa terjadi karena usia dan terjadi karena proses penanganan dalam penyimpanan. Untuk menghindari kerusakan tersebut, dibutuhkan metode penyimpanan yang tepat. Pada penelitian ini terdapat beberapa metode penyimpanan yaitu metode penyimpanan diluar, penyimpanan didalam box dan penyimpanan dikulkas. Untuk pendugaan umur simpan telur, penelitian ini menggunakan perangkat kamera RGB, kamera NIR, kamera NIR+filter, kamera smartphone dan spektrometer.
Proses pengambilan data dilakukan dengan mengambil citra umur telur pada masing-masing metode penyimpanan. Hasil citra yang didapat kemudian diekstrak menggunakan software ImageJ, dari hasil eksstrasi kemudian data dijadikan grafik untuk melihat fase dari umur simpan telur. Analisis data dilakukan dengan menghitung nilai RGB pada 4 pengambilan citra telur kemudian dilakukan normalisasi. Uji statistik korelasi digunakan untuk menentukan koefisien determinasi (R2 ) dan tingkat kesesuaian variabel bebas dan variabel terikat. Dari hasil koefisien determinasi, dapat diketahui indeks yang baik untuk pendugaan umur simpan telur yang baik untuk masing-masing telur. Pada penelitian ini indeks yang baik adalah telur ayam petelur indeks r, telur ayam kampung indeks r, telur bebek indeks b dan telur puyuh indeks g. Indeks spektrometer yang efektif yaitu Telur ayam petelur indeks g, telur ayam kampung indeks g, telur bebek indeks g dan telur puyuh indeks r. Penyimpanan telur yang baik pada masing-masing 4 sampel telur yaitu telur ayam petelur penyimpanan didalam kulkas, ayam kampung penyimpanan dalam box, telur bebek penyimpanan didalam box dan telur puyuh penyimpanan diluar.