Teori Kritis dan Metodologi Dinamika Bahasa, Sastra, dan Budaya
Date
2019-06-07Author
ANOEGRAJEKTI, Novi
SAPUTRA, Heru S.P.
MASLIKATIN, Titik
UMNIYYAH, Zahratul
Metadata
Show full item recordAbstract
ara moyang telah meninggalkan jejak-jejak kearifan yang
diformulasikan secara verbal. Ungkapan mikul dhuwur mendhem
jero ‘memikul tinggi-tinggi, menanam dalam-dalam’ merupakan
ekspresi untuk menghormati orang tua yang harus dihormati. Secara
kontekstual saat ini mikul dhuwur ‘memikul tinggi-tinggi’ sebagai
ajakan untuk mengingat dan mengembangkan benih-benih kebaikan
yang telah dimulai dan ditanamkan oleh orang tua dan orangorang yang dihormati. Sedangkan ungkapan mendhem jero ‘menanam
dalam-dalam’ mengajak untuk menyimpan dalam-dalam kekurangan
dan kelemahan orang tua atau orang yang dihormati.
Collections
- LSP-Conference Proceeding [1874]