Just In Time dan Relevansi Praktek di indonesia
Abstract
Variabilitas sering tidak terlihat ketika terdapat persediaan.Hal ini merupakanalasan mengapa JIT menjadi sangat efektif.Filosofi JIT yang merupakan perbaikanberkelanjutan menghilangkan variabilitas.Hilangnya variabilitas memungkinkanmaterial yang baik dipindahkan secara just-in-time untuk digunakan.JIT mengurangimaterial di sepanjang rantai pasokan.JIT membantu untuk memusatkan perhatian pada pemberian nilai tambah di setiap langkah. Akuntansi Manajemen Kontemporer/modern (AMK) diantaranya meliputi: Kaizan (Perbaikan Terus Menerus), Just-In-Time Inventory (JIT), dan Kanbandihasilkan oleh perusahaan-perusahaan Jepang. Kemunculan AMK sebagai responkegagalan penerapan Akuntansi Manajemen Tradisional oleh perusahaan-perusahaanmanufaktur (khususnya otomotif dan elektronika) di Amerika Serikat.
Kesuksesan perusahaan-perusahaan menerapkan AMK tidak lepas dari budayabangsa Jepang. Oleh karena itu dalam menerapkan AMK perlu mengadopsi budaya Jepang diantaranya: disiplin, kerjasama, dan loyalitas. Tulisan ini berusahamenunjukkan pengaruh budaya Jepang terhadap timbulnya metode just in time (JIT).
Collections
- LSP-Jurnal Ilmiah Dosen [7323]