dc.description.abstract | Jagung manis memberikan keuntungan lebih tinggi dibandingkan dengan jagung biasa dikarenakan umur panen jagung manis lebih singkat dibandingkan dengan umur panen jagung biasa. Jagung manis memiliki sifat yang mudah sekali mengalami kerusakan, sehingga perlu dilakukan penanganan pasca panen. Mutu jagung manis dipengaruhi oleh penyimpanan. Salah satu cara untuk menekan laju perubahan selama proses penyimpanan adalah dengan menggunakan kemasan. Pengemasan merupakan salah satu cara dalam mempertahankan umur simpan suatu produk pertanian dengan menurunkan tingkat respirasi dan transpirasi pada produk tersebut. Kemasan suatu produk pertanian dapat berupa kertas, plastik, maupun alumunium.
Penelitian menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 2 variabel, yaitu jenis kemasan dan suhu penyimpanan. Penelitian menggunakan suhu yang berbeda yaitu 10ºC dan 25ºC dan jenis kemasan terdiri dari plastik polyprophylene (PP), wrapping, dan alumunium foil. Tahapan penelitian dimulai dari persiapan alat dan bahan, pengupasan dan penyortiran, pengemasan dengan menggunakan jenis kemasan (plastik PP, wrapping dan alumunium foil), penyimpanan pada suhu 10ºC dan 25ºC selama 10 hari, pengukuran mutu fisik (susut bobot, tekstur, warna dan TPT). Analisis data yang digunakan yaitu anova dua arah. Jika terdapat pengaruh dari setiap perlakuan, maka dilakukan analisis lanjutan dengan uji Duncan.
Perubahan mutu fisik jagung manis dengan perlakuan jenis kemasan dan suhu penyimpanan pengamatan selama 10 hari menghasilkan nilai susut bobot terendah pada kemasan alumunium foil dengan suhu 10ºC yaitu sebesar 1,43%. Nilai tekstur tertinggi pada kemasan alumunium foil dengan suhu 10ºC yaitu sebesar 0,0035 mm⁄gr detik. Nilai tingkat kecerahan (L) tertinggi pada kemasan plastik PP dengan suhu 10ºC yaitu sebesar 63,37. Nilai tingkat kemerahan (a) terendah pada kemasan plastik PP dengan suhu 10ºC yaitu sebesar 1,88. Nilai tingkat kekuningan (b) terendah pada kemasan plastik PP dengan suhu 10ºC yaitu sebesar 43,41. Nilai total padatan terlarut (TPT) tertinggi pada kemasan plastik PP dengan suhu 10ºC yaitu sebesar 5,58 ºbrix. Analisis anova dua arah pada perlakuan jenis kemasan dan suhu penyimpanan terdapat beda nyata pada nilai susut bobot, nilai tingkat kecerahan (L), nilai tingkat kemerahan (a) dan nilai tingkat kekuningan (b). sedangkan tidak terdapat beda nyata pada nilai tekstur dan TPT. Selanjutkan dilakukan uji lanjutan duncan karena terdapat beda nyata pada nilai susut bobot, nilai tingkat kecerahan (L), nilai tingkat kemerahan (a) dan nilai tingkat kekuningan (b). Hasil uji duncan menunjukkan perlakuan jenis kemasan berpengaruh terhadap nilai susut bobot, nilai tingkat kecerahan (L), nilai tingkat kemerahan (a) dan nilai tingkat kekuningan (b) dapat dilihat dari abjad yang berbeda. Kemasan plastik PP dan alumunium foil menunjukkan beda nyata pada variabel pengamatan nilai susut bobot, nilai tingkat kecerahan (L), nilai tingkat kemerahan (a), nilai tingkat kekuningan (b). Kemasan wrapping dan alumunium foil menunjukkan beda nyata pada variabel pengamatan nilai susut bobot, nilai tingkat kemerahan (a), nilai tingkat kekuningan (b). Kemasan plastik PP dan wrapping menunjukkan beda nyata pada variabel pengamatan nilai tingkat kecerahan (L). | en_US |