Mutu Fisik Buah Tomat (Solanum lycopersicum L.) Hasil Pelapisan Lilin Lebah (Beeswax) Selama Penyimpanan
Abstract
Tomat (Solanum lycopersicum L.) termasuk ke dalam buah klimaterik dimana pada awal pemanenan dapat terjadi peningkatan respirasi dan seiring lamanya penyimpanan dapat terjadi penurunan respirasi, sehingga berpengaruh terhadap kesegaran buah tomat selama penyimpanan. Berdasarkan karakteristiknya, diperlukan penanganan khusus yaitu pelapisan (coating) yang bertujuan mempertahankan kesegaran dan memperpanjang umur simpan buah tomat. Pelapisan yang digunakan yaitu edible coating. Edible coating merupakan teknik pasca panen salah satu alternatif pengganti plastik yang bersifat bersifat biodegradable atau dapat terurai secara alami dalam waktu relatif cepat. Pelapisan (edible coating) bekerja sebagai penghalang gas dan uap air sehingga dapat mengurangi kehilangan uap air dan memperlambat proses respirasi. Pelapisan pada buah tomat dilakukan menggunakan lilin lebah. Pemanfaatan lilin lebah untuk pelapisan mampu meningkatkan sifat fisik dalam menahan laju transmisi uap air. Tujuan dari penelitian ini yaitu menganalisis perubahan mutu fisik buah tomat hasil dari pelapisan lilin lebah selama penyimpanan suhu dingin dan suhu ruang serta pengaruh pelapisan lilin lebah terhadap mutu fisik buah tomat selama penyimpanan suhu dingin dan suhu ruang.
Penelitian menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 2 variabel, yaitu konsentrasi lilin lebah dan suhu penyimpanan Penyimpanan dilakukan selama 12 hari dengan pengamatan setiap 3 hari sekali. Tahapan penelitian diawali dari penyortiran bahan baku, pencucian, pembuatan emulsi lilin lebah, pelapisan buah tomat dengan lilin lebah konsentrasi 2%, 4%, dan 6%, pendiaman selama 15 menit, penyimpanan buah pada suhu 5ºC dan 25ºC, dan pengukuran sifat fisik buah selama penyimpanan (susut bobot, tekstur, dan warna). Analisis data yang digunakan yaitu anova dua arah. Jika terdapat pengaruh dari setiap perlakuan, maka dilakukan analisis data lanjutan dengan analisis Duncan.
Perubahan mutu fisik buah tomat selama 12 hari penyimpanan yaitu nilai susut bobot terendah pada perlakuan suhu 5ºC dan 25ºC terjadi pada perlakuan konsentrasi 2% sebesar 2,96% dan 4,57%. Nilai tingkat kecerahan (L) tertinggi pada perlakuan suhu 5ºC dan 25ºC terjadi pada perlakuan konsentrasi 6% sebesar 36,59 dan 36,46. Nilai tingkat kemerahan (a) terendah pada perlakuan suhu 5ºC dan 25ºC terjadi pada perlakuan konsentrasi 6% sebesar 22,61 dan 27,49. Nilai tingkat kekuningan (b) terendah pada perlakuan suhu 5ºC dan 25ºC terjadi pada perlakuan konsentrasi 4% sebesar 29,01 dan 22,86. Nilai tekstur terendah pada perlakuan suhu 5ºC dan 25ºC terjadi pada perlakuan konsentrasi 4% dan 2% sebesar 0,00801 mm/g.detik dan 0,00840 mm/g.detik. Analisis anova dua arah terhadap konsentrasi lilin lebah menunjukkan hasil yang beda nyata pada susut bobot, tingkat kekuningan (b), dan tekstur. Hasil uji korelasi konsentrasi lilin lebah terhadap susut bobot, tingkat kecerahan (L), tingkat kekuningan (b), dan tekstur menunjukkan hubungan berbanding lurus. Sedangkan korelasi konsentrasi lilin lebah terhadap nilai tingkat kemerahan (a) menunjukkan hubungan berbanding terbalik. Hasil uji korelasi suhu penyimpanan terhadap susut bobot, nilai tingkat kemerahan (a), dan tekstur menunjukkan hubungan berbanding lurus. Sedangkan korelasi suhu penyimpanan terhadap tingkat kecerahan (L) dan tingkat kekuningan (b) menunjukkan hubungan berbanding terbalik.