Analisis Konsumsi Energi pada Proses Pengolahan Cokelat Bubuk (Studi Kasus di Pabrik Pengolahan Cokelat Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia Kabupaten Jember)
Abstract
Energi sangat diperlukan dalam kehidupan manusia. Pada setiap kegiatan membutuhkan energi sebagai tenaga penggerak aktivitas termasuk dalam kegiatan pasca panen pertanian. Penelitian ini menganalisis energi serta strategi SWOT dalam pengolahan cokelat bubuk di Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia (Puslitkoka). Analisis energi pada pengolahan cokelat bubuk dibutuhkan untuk mengetahui nilai energi masukan tiap proses, mengetahui energi keluaran pada produk cokelat bubuk serta mengetahui strategi yang dibutuhkan untuk mengefisiensikan proses pengolahan cokelat bubuk di Puslitkoka. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengumpulkan, menganalisis data penggunaan energi serta mengetahui strategi yang dibutuhkan pada proses pengolahan cokelat bubuk. Penelitian ini dilakukan di pabrik pengolahan cokelat Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia Kabupaten Jember. Pengolahan cokelat bubuk meliputi proses persiapan bahan baku, penyangraian biji, pemisahan, pemastaan, pengempaan, penghancuran bungkil, pengayakan, penyangraian bubuk dan pengemasan. Jenis konsumsi energi pada proses pengolahan cokelat bubuk meliputi energi biologis yang berasal dari tenaga kerja manusia, energi langsung dari bahan bakar LPG, listrik dan kayu serta energi tidak langsung yaitu energi yang digunakan pada pembuatan alat pembantu produksi. Energi masukan total yang digunakan adalah sebesar 9,5236 MJ/kg, sedangkan energi keluaran total yang dihasilkan sebesar 15,230 MJ/kg sehingga rasio energi yang dihasilkan adalah 1,5961. Analisis SWOT yang dilakukan pada pengolahan cokelat bubuk menghasilkan strategi pada kuadran I atau strategi progresif. Strategi lain yang digunakan adalah penghematan energi pada proses pengemasan dengan menambah jumlah pekerja. Penambahan pekerja mampu meningkatkan rasio energi sebesar 5,26% dan 8,15% serta menurunkan jumlah energi masukan sebesar 5,27% dan 8,17%.