Klasifikasi Kesehatan Daun Kopi Berdasarkan Warna RGB Menggunakan Pengolahan Citra Digital dan Jaringan Saraf Tiruan
Abstract
Kualitas kesehatan tanaman sangat penting untuk meningkatkan produktifitas
hasil panen tanaman tersebut baik secara kualitas maupun kuantitas. Salah satu cara
identifikasi kesehatan tanaman yaitu dengan melihat dari kondisi warna daunnya.
Daun tanaman yang sehat yaitu berwarna hijau segar. Dalam mengidentifikasi
kesehatan tanaman kopi berdasarkan warna daun masih secara subjektif atau
menurut perspektif pribadi. Teknologi pengolahan citra digital digunakan untuk
membuat klasifikasi kesehatan daun kopi berdasarkan warna RGB secara objektif.
Pembuatan program pengolahan citra digital dilakukan untuk mengekstrak fitur
warna RGB dari sampel citra daun. Jaringan saraf tiruan dimanfaatkan untuk proses
identifikasi kesehatan daun kopi secara otomatis.
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu daun kopi di Perkebunan
Gunung Pasang Kabupaten Jember. Terbagi menjadi tiga kelas klasifikasi
kesehatan yaitu daun sehat, kurang sehat, dan tidak sehat. Setiap kelas
menggunakan 80 daun kopi untuk pelatihan dan 20 daun kopi untuk pengujian.
Sehingga total sampel yang digunakan untuk bahan penelitian yaitu sebanyak 300
lembar daun kopi. Pengambilan citra menggunakan smartphone dengan rasio citra
4:3 dan resolusi 1440 x 1080 piksel. Selanjutnya dilakukan cropping citra menjadi
1:1 menyesuaikan panjang atau tinggi objek. Lalu dilakukan resizing citra menjadi
resolusi 360 x 360 piksel sehingga semua sampel citra seragam.
Program pengolahan citra digital dibuat untuk mengekstrak fitur citra. Hasil
ekstraksi fitur citra yaitu berupa indeks warna merah (r), indeks warna hijau (g),
dan indeks warna biru (b) digunakan sebagai input jaringan saraf tiruan. Jaringan
saraf tiruan menggunakan algoritma backpropagation dan fungsi aktivasi sigmoid
bipolar dengan dua node output (1 dan -1). Lalu menggunakan empat variasi
arsitektur yaitu 5 node, 10 node, 15 node, 20 node, dan 25 node lapisan
tersembunyi. Pelatihan menggunakan total 240 sampel citra pelatihan. Bobot-bobot
hasil pelatihan jaringan saraf tiruan dilanjutkan pada proses propagasi maju untuk
mengetahui variasi terbaik menggunakan total 60 sampel citra pengujian. Hasil
akurasi identifikasi tertinggi dari empat variasi asrsitektur diintegrasikan pada
program pengolahan citra. Sehingga diperoleh program klasifikasi kesehatan daun
kopi berdasarkan warna RGB yang dapat mengidentifikasi kelas kesehatan daun
kopi secara otomatis.Variasi arsitektur terbaik yaitu 20 node lapisan tersembunyi
dengan akurasi hasil identifikasi 91,67%. Program klasifikasi kesehatan daun kopi
berdasarkan warna RGB yang telah diintegrasikan dengan variasi arsitektur terbaik
menghasilkan akurasi 93,33%.