Covid-19 dan Daya Saing Ekspor Komoditas Tembakau Indonesia
Abstract
Komoditas tembakau merupakan salah satu komoditas pertanian yang
penting dan strategis di Indonesia. Komoditas tembakau merupakan tanaman yang
menjadi bahan baku utama pembuatan rokok. Industri rokok merupakan industri
yang menyumbang cukai terbesar di Indonesia. Pada tahun 2020 kontribusi cukai
dari Industri Hasil Tembakau (IHT) sebesar Rp170,24 triliun atau sebesar 96,56%
dari seluruh penerimaan cukai Indonesia. Kontribusi komoditas tembakau terhadap
perekonomian yang tinggi tidak lepas dari adanya tantangan. Tantangan terbesar
dari pengembangan komoditas tembakau dari sisi ekonomi ialah aspek kesehatan.
Pada akhir tahun 2019 dan awal tahun 2020, muncul pandemi Covid-19 yang
melanda di lebih dari 200 negara di dunia, termasuk Indonesia. Pandemi ini telah
melumpuhkan hampir seluruh sektor, mulai dari sektor kesehatan hingga
perekonomian. Pada masa pandemi ini banyak negara yang mengalami krisis
perekonomian yang cukup parah serta kegiatan industri dan ekonomi menjadi
terhambat. Ekspor tembakau pada tahun 2020 mengalami penurunan dibandingkan
dengan tahun sebelumnya. Ekspor komoditas tembakau di Indonesia menurun
sebesar 6,41% atau sebesar 2.134 ton. Berdasarkan kondisi tersebut perlu dilakukan
penelitian untuk meninjau terkait (1) daya saing ekspor komoditas tembakau
Indonesia pada masa pandemi Covid-19, terutama di negara tujuan utama ekspor
komoditas tembakau serta (2) faktor-faktor yang mempengaruhi daya saing ekspor
tembakau pada masa pandemi Covid-19 di negara tujuan utama.
Metode penentuan lokasi yang digunakan ialah purposive method yakni pada
negara Belgia, Singapura, Republik Dominika, Sri Lanka, Jerman, Belanda, dan
Amerika Serikat dengan waktu penelitian pada bulan September 2021 – Februari
2022. Metode penelitian yang digunakan ialah metode analitik kuantitatif. Metode
pengumpulan data pada penelitian ini adalah sekunder. Data yang digunakan adalah data time series selama 38 bulan dengan periode sebelum Covid-19 dimulai dari
bulan Agustus 2018 – Februari 2020 dan periode saat Covid-19 dimulai dari bulan
Maret 2020 – September 2021. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian
ini ialah Intra Industry Trade (IIT), Revealed Comparative Advantage (RCA), dan
Export Product Dynamic (EPD) yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah
yang pertama serta Regresi Linier Berganda untuk menjawab rumusan masalah
yang kedua.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) Daya saing ekspor komoditas tembakau
Indonesia memiliki perubahan dari sebelum pandemi Covid-19 dan saat pandemi
Covid-19. a) Hasil analisis IIT menunjukkan mayoritas negara mengalami
penurunan saat pandemi Covid-19. Negara yang mengalami penurunan adalah
Belanda, Republik Dominika, Singapura, dan Sri Lanka. Negara yang mengalami
peningkatan adalah Belgia, Jerman, dan Amerika Serikat. Hal tersebut artinya
pandemi Covid-19 dapat memengaruhi integrasi perdagangan tembakau antara
Indonesia dengan tujuh negara tujuan. b) Hasil analisis RCA menunjukkan ketujuh
negara tujuan utama, yakni Belanda, Belgia, Jerman, Republik Dominika,
Singapura, Sri Lanka, dan Amerika Serikat menunjukkan posisi yang kuat, baik
sebelum maupun saat pandemi Covid-19. Hal ini menunjukkan bahwa daya saing
tembakau Indonesia masih bertahan, meskipun dalam kondisi pandemi Covid-19.
c) Hasil analisis EPD sebagian besar negara tujuan utama ekspor tembakau
menunjukkan hasil yang positif, kecuali Amerika Serikat yang mengalami
penurunan saat pandemi Covid-19. Hal ini berarti tembakau Indonesia masih tetap
diminati pasar tujuan ekspor utama. (2) Variabel volume ekspor berpengaruh
signifikan pada daya saing tembakau Indonesia di tujuh negara tujuan utama.
Variabel harga ekspor berpengaruh signifikan pada negara Republik Dominika,
Jerman, Belanda, dan Amerika Serikat. Variabel kasus Covid-19 berpengaruh
signifikan pada negara Jerman. Variabel PDB per kapita berpengaruh signifikan
pada negara Sri Lanka.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4261]