Analisis Risiko Pengadaan Bahan Baku Tembakau di PT. Mangli Djaya Raya
Abstract
PT. Mangli Djaya Raya merupakan salah satu industri yang bergerak
dalam pengolahan daun tembakau kering yang terletak di Kecamatan
Bangsalsari, Kabupaten Jember. PT. Mangli Djaya Raya atau yang lebih
dikenal dengan nama MDR. Setiap tahunnya memproduksi kurang lebih
sebanyak 500 ton daun tembakau kering. Dari observasi yang dilakukan di
MDR, terdapat indikasi adanya risiko dalam proses pengadaan bahan baku
daun tembakau Na Oogst. Risiko yang sering terjadi seperti kerusakan bahan
baku, penurunan grade mutu dan kenaikan harga bahan baku. PT.Mangli Djaya
Raya pernah mengalami kerusakan satu konteiner bahan baku yang
mengakibatkan perusahaan harus melakukan pengiriman ulang bahan baku
baku. Beberapa risiko tersebut membuat perusahaan khawatir akan terjadi
penurunan tingkat kepercayaan terdapat mutu yang dihasilkan perusahaan dan
terganggunya proses pengadaan bahan baku. Tahapan dalam pengadaan bahan
baku terdiri dari perencanaan bahan baku, pembelian bahan baku dari supplier
dan penyimpanan bahan baku.Tujuan dari penelitian untuk mengetahui
penyebab risiko tersebut terjadi serta kebijakan yang harus diambil perusahaan
dalam penanganan risiko. Metode penelitian yaitu ME-MCDM (Multi Experts
Multi Criteria Decision Making) dalam menganalisis tingkat risiko dan metode
FTA (Fault Tree Analysis) sebagai analisis penyebab risiko.
Hasil analisis MEMCD dari 6 alternatif risiko, terdapat dua risiko
tertinggi yaitu risiko kerusakan karena tumbuhnya jamur dalam pengiriman
dan penurunan mutu daun tembakau tidak sesuai dalam proses sortasi.
Berdasarkan hasil analisis metode FTA usulan perbaikan pada kerusakan
karena tumbuhnya jamur dalam pengiriman dapat dilakukan dengan
pengurangan jumlah muatan sesuai dengan standar pengiriman agar tidak
terjadi overload, dan dilakukan dengan pemberian palet pada bagian bawah
kontainer agar sirkulasi udara dapat terjaga dengan baik. Sedangkan untuk
risiko penurunan mutu daun tembakau tidak sesuai dalam proses sortasi, usulan
perbaikan yang dapat dilakukan yaitu pengecekan lampu secara rutin dan
melakukan pelatihan pada karyawan sortasi