Karakteristik Pati dan Daya Cerna Nasi Instan Terpigmentasi Bunga Telang Penambahan Minyak Sawit dengan Proses Autoclavingcooling Dua Siklus Varietas ir42 dan Ir64
Abstract
Beras putih merupakan salah satu makanan pokok yang banyak
dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Konsumsi beras mulai banyak dikurangi
karena dapat menaikan kadar gula darah yang berisiko terhadap penyakit diabetes.
Penderita diabetes biasanya mengkonsumsi beras yang memiliki daya cerna
rendah, seperti beras Basmati dan Taj Mahal. Beras tersebut memiliki harga yang
relatif mahal dibandingkan beras putih pada umumnya, sehingga perlu adanya
alternatif pengolahan beras yang memiliki daya cerna pati yang rendah. Upaya
untuk menurunkan daya cerna pati dapat dilakukan dengan modifikasi pengolahan
nasi putih menjadi nasi instan menggunakan metode autoclaving-cooling dua
siklus. Pembuatan nasi instan diinovasi dengan penambahan minyak sawit, yang
bertujuan untuk menurunkan daya cerna pati. Selain penambahan minyak sawit,
penelitian ini dilakukan penambahan pigmen warna bunga telang yang bertujuan
untuk menambah nilai fungsional bagi kesehatan dan memberikan warna lebih
menarik pada nasi instan, selain itu kandungan polifenol dalam ekstrak bunga
telang diharapkan dapat menurunkan daya cerna pati. Pembuatan nasi instan
menggunakan varietas beras IR42 dan IR64 untuk mengetahui perbedaan
karakteristik sifat pati dari kedua varietas beras tersebut. Penelitian ini dilakukan
untuk mengetahui karakterisasi sifat pati yang terdiri dari kadar total pati, amilosa,
amilopektin, daya cerna pati (in vitro) dan hidrolisis pati secara enzimatis pada
nasi instan terpigmentasi ekstrak bunga telang dengan atau tanpa penambahan
minyak sawit.