Show simple item record

dc.contributor.authorFAZHNI, Nurafiah Indira
dc.date.accessioned2022-06-27T16:42:09Z
dc.date.available2022-06-27T16:42:09Z
dc.date.issued2020-06-10
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/107821
dc.description.abstractTanaman pakchoi merupakan salah satu jenis tanaman sayur yang terus mengalami peningkatan kebutuhan. Namun, produktivitas tanaman ini ternyata masih rendah. Upaya dalam mengatasi kesediaan lahan tanaman sayur yang semakin terbatas, industri teknik budidaya hidroponik kini semakin berkembang di Indonesia. Dalam teknik budidaya ini, pakchoi merupakan salah satu tanaman yang membutuhkan perawatan berlebih. Bagian tanaman pakchoi yang bernilai ekonomis ialah daun maka upaya peningkatan produk pada fase vegetatif penting untuk dijaga. Data citra tanaman dapat digunakan sebagai alternatif dalam meninjau kesehatan tanaman. Pemanfaatan citra tanaman untuk mengetahui kondisi tanaman merupakan penerapan dalam teknologi remote sensing, untuk penerapan pada skala kecil dapat menggunakan ground based remote sensing (GBRS). Teknologi ini mampu untuk menginformasikan detail perubahan yang terjadi pada tanaman menggunakan pengukuran resolusi tinggi. Penentuan karakteristik terbaik tanaman pakchoi dilakukan dengan penanaman menggunakan dua teknik budidaya yakni hidroponik dan aquaponik. Penentuan nutrisi dibagi menjadi empat instalasi dengan yakni: 1) Hidroponik menggunakan AB mix; 2) Hidroponik menggunakan NPK (16:16:16); 3) Aquaponik dengan 200 ekor ikan lele; 4) Aquaponik dengan 300 ikan lele. Setiap minggunya dilakukan pengukuran data fisik berupa berat, tinggi, jumlah daun dan klorofil meter tanaman serta data citra tanaman menggunakan kamera digital dan instalasi chamber. Penerapan teknologi GBRS dimulai dengan analisis data citra tanaman yakni dengan melakukan ekstraksi gambar tanaman dari kamera digital. Setiap gambar memiliki band red, green, blue (RGB), nilai dalam band tersebut nantinya akan mewakili data setiap tanaman. Nilai RGB kemudian digunakan untuk menghitung 12 indeks vegetasi tanaman yang terpilih. Indeks vegetasi kamera digital kemudian dianalisis dengan data fisik tanaman berupa: 1) berat tanaman 2) tinggi tanaman; 3) jumlah daun tanaman; 4) nilai klorofil. Keempat parameter ini digunakan untuk mengestimasi kesehatan tanaman pakchoi. Analisis regresi dan uji korelasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui kemampuan indeks vegetasi kamera digital dalam merepresentasikan keempat data fisik sebagai estimasi kesehatan tanaman pakchoi. Sehingga memungkinkan bagi pengguna untuk menangkap perubahan kecil yang terjadi pada tanaman dengan baik. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa penanaman dengan teknik budidaya hidroponik dengan sumber nutrisi AB mix menghasilkan tanaman dengan karakteristik terbaik yakni berumur 40-45 hst untuk siap di panen, memiliki tinggi yang tidak lebih dari 10 inch (25.4 cm), memiliki 10-15 daun pada masa tanam hingga panen. Berdasarkan penggunaan analisis regresi dan uji korelasi, didapatkan indeks vegetasi tanaman BRAVI SR dan GMR saat dikomparasikan berturut-turut dengan nilai klorofil meter, berat, tinggi, dan jumlah daun tanaman memiliki korelasi positif yang signifikan dengan koefisien determinasi 0.958, 0.6673, 0.8252 dan 0.8905. Kedua indeks tanaman tersebut menunjukkan bahwa keduanya merupakan indikator yang valid dalam mengestimasi kesehatan tanaman pakchoi.en_US
dc.description.sponsorshipBayu Taruna Widjaja Putra, S.TP., M.Eng., Ph.D ; Dosen Pembimbingen_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Teknologi Pertanianen_US
dc.subjectKesehatan Tanamanen_US
dc.subjectPakchoien_US
dc.subjecti (Brassica rapa L.)en_US
dc.subjectGround Based Remote Sensingen_US
dc.titleEstimasi Kesehatan Tanaman Pakchoi (Brassica Rapa L.) Menggunakan Ground Based Remote Sensingen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record