Estimasi Kesehatan Tanaman Pakchoi (Brassica Rapa L.) Menggunakan Ground Based Remote Sensing
Abstract
Tanaman pakchoi merupakan salah satu jenis tanaman sayur yang terus
mengalami peningkatan kebutuhan. Namun, produktivitas tanaman ini ternyata
masih rendah. Upaya dalam mengatasi kesediaan lahan tanaman sayur yang
semakin terbatas, industri teknik budidaya hidroponik kini semakin berkembang
di Indonesia. Dalam teknik budidaya ini, pakchoi merupakan salah satu tanaman
yang membutuhkan perawatan berlebih. Bagian tanaman pakchoi yang bernilai
ekonomis ialah daun maka upaya peningkatan produk pada fase vegetatif penting
untuk dijaga.
Data citra tanaman dapat digunakan sebagai alternatif dalam meninjau
kesehatan tanaman. Pemanfaatan citra tanaman untuk mengetahui kondisi
tanaman merupakan penerapan dalam teknologi remote sensing, untuk penerapan
pada skala kecil dapat menggunakan ground based remote sensing (GBRS).
Teknologi ini mampu untuk menginformasikan detail perubahan yang terjadi pada
tanaman menggunakan pengukuran resolusi tinggi.
Penentuan karakteristik terbaik tanaman pakchoi dilakukan dengan
penanaman menggunakan dua teknik budidaya yakni hidroponik dan aquaponik.
Penentuan nutrisi dibagi menjadi empat instalasi dengan yakni: 1) Hidroponik
menggunakan AB mix; 2) Hidroponik menggunakan NPK (16:16:16); 3)
Aquaponik dengan 200 ekor ikan lele; 4) Aquaponik dengan 300 ikan lele. Setiap
minggunya dilakukan pengukuran data fisik berupa berat, tinggi, jumlah daun dan
klorofil meter tanaman serta data citra tanaman menggunakan kamera digital dan
instalasi chamber.
Penerapan teknologi GBRS dimulai dengan analisis data citra tanaman
yakni dengan melakukan ekstraksi gambar tanaman dari kamera digital. Setiap
gambar memiliki band red, green, blue (RGB), nilai dalam band tersebut
nantinya akan mewakili data setiap tanaman. Nilai RGB kemudian digunakan
untuk menghitung 12 indeks vegetasi tanaman yang terpilih.
Indeks vegetasi kamera digital kemudian dianalisis dengan data fisik
tanaman berupa: 1) berat tanaman 2) tinggi tanaman; 3) jumlah daun tanaman; 4)
nilai klorofil. Keempat parameter ini digunakan untuk mengestimasi kesehatan
tanaman pakchoi. Analisis regresi dan uji korelasi dalam penelitian ini digunakan
untuk mengetahui kemampuan indeks vegetasi kamera digital dalam
merepresentasikan keempat data fisik sebagai estimasi kesehatan tanaman pakchoi. Sehingga memungkinkan bagi pengguna untuk menangkap perubahan
kecil yang terjadi pada tanaman dengan baik.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa penanaman dengan teknik
budidaya hidroponik dengan sumber nutrisi AB mix menghasilkan tanaman
dengan karakteristik terbaik yakni berumur 40-45 hst untuk siap di panen,
memiliki tinggi yang tidak lebih dari 10 inch (25.4 cm), memiliki 10-15 daun
pada masa tanam hingga panen. Berdasarkan penggunaan analisis regresi dan uji
korelasi, didapatkan indeks vegetasi tanaman BRAVI SR dan GMR saat
dikomparasikan berturut-turut dengan nilai klorofil meter, berat, tinggi, dan
jumlah daun tanaman memiliki korelasi positif yang signifikan dengan koefisien
determinasi 0.958, 0.6673, 0.8252 dan 0.8905. Kedua indeks tanaman tersebut
menunjukkan bahwa keduanya merupakan indikator yang valid dalam
mengestimasi kesehatan tanaman pakchoi.