Show simple item record

dc.contributor.authorTHOHIRIN, Mega Rachmawati
dc.date.accessioned2022-06-27T16:12:06Z
dc.date.available2022-06-27T16:12:06Z
dc.date.issued2021-01-20
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/107744
dc.description.abstractPisang ambon adalah salah satu produk hortikultura yang mudah dijumpai di Indonesia. Jumlah produksi pisang di Indonesia cukup tinggi, namun penanganan pascapanen dapat dikatakan masih cukup rendah. Hal tersebut menyebabkan kualitas produk pascapanen akan terus menurun selama penyimpanan. Cara yang dapat digunakan untuk menghambat kerusakan produk pascapanen adalah dengan menggunakan lapisan edible coating. Edible coating merupakan teknologi pengemasan lapisan tipis yang ramah lingkungan yang diterapkan dengan cara melapisi produk untuk memperpanjang umur simpan. Edible coating terbuat dari polisakarida karena memiliki sifat yang permeabel selektif terhadap gas CO2 dan O2. Pati singkong merupakan jenis polisakarida yang mudah didapatkan dan memiliki harga yang relatif murah. Namun, penggunaan polisakarida tunggal dapat menyebabkan struktur dari film menjadi kaku dan rapuh sehingga dibutuhkan bahan tambahan untuk memperbaiki struktur film. Karagenan dan kitosan merupakan senyawa polisakarida namun berbeda sifat kepolaran. Karagenan merupakan polar (hidrofilik) sedangkan kitosan non polar (hidrofobik). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan pengaruh karagenan dan kitosan terhadap edible coating dengan metode pengolesan dan pencelupan terhadap buah pisang ambon. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dua faktor yaitu perlakuan yang terdiri dari lima taraf yaitu A0B0 (kontrol), A1B1 (edible coating pati singkong dengan penambahan karagenan dan metode pencelupan), A1B2 (edible coating pati singkong dengan penambahan karagenan dan metode pengolesan), A2B1 (edible coating pati singkong dengan penambahan kitosan dan metode pencelupan), dan A2B2 (edible coating pati singkong dengan penambahan kitosan dan metode pengolesan). Pengamatan dilakukan selama 9 hari pada hari 0, 3, 6, dan 9. Parameter yang digunakan adalah laju respirasi, susut bobot, tekstur, warna (l,a,b,c), total padatan terlarut, dan vitamin C. Hasil pengamatan diolah menggunakan Microsoft Excel 2016, kemudian dianalisa Analysis of Variance (ANOVA). Jika didapatkan hasil yang berpengaruh nyata, dilakukan uji lanjut Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) menggunakan aplikasi SPSS 16. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan edible coating berpengaruh nyata dalam mengurangi kerusakan pisang ambon selama masa simpan 9 hari. Berdasarkan semua pengujian yang dilakukan (fisik, kimia) didapatkan A2B1 sebagai perlakuan terbaik yakni mampu mempertahankan kualitas pisan ambon (fisik, kimia) selama 9 harien_US
dc.description.sponsorshipWinda Amilia, S.TP., M.Sc.(Dosen Pembimbing) Andi Eko Wiyono, S.TP., M.P. (Dosen Pembimbing)en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Teknologi Pertanianen_US
dc.subjectEDIBLE COATING BERBASISen_US
dc.titleAplikasi Edible Coating Berbasis Pati Singkong pada Pisang Ambon Musa Paradisiaca Sen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record