• Login
    View Item 
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Agricultural Technology
    • View Item
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Agricultural Technology
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Produksi Cuka Asam Laktat Mandai Sebagai Inovasi Varian Pengolahan Cempedak Arthocarpus Champeden

    Thumbnail
    View/Open
    NICO PRADITYA ANANDRA - 151710101068.pdf (2.212Mb)
    Date
    2021-01-31
    Author
    ANANDRA, Nico Praditya
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Cempedak merupakan salah satu buah yang berasal dari Indonesia khususnya daerah Kalimantan. Pada tahun 2018 total panen cempedak di indonesia sebanyak 775.480 ton, khusu untuk wilayah Kalimantan Timur total panennya berjumlah 12.658 ton. Melimpahnya jumlah panen dari cempedak tersebut memiliki potensi suntuk diolah menjadi makanan khas. Cempedak dapat diolah menjadi mandai, tetapi mandai tersebut sudah banyak diproduksi oleh masyarakat lokal dengan memanfaatkan kulit buah cempedak Mandai pada umumnya menggunkan kadar garam tinggi sebgai suksesi bakteri asam laktat yang memiliki dampak kurang baik ketika dikonsumsi jangka panjang. Hal tersebut dapat diperbaiki dengan merubah proses suksesi bakteri asam laktat dengan proses pemanasan dan penambahan kultur pemula Lactobacillus casei strain Shirota sebelum fermentasi. Hal yang dapat ditingkatkan dari pemanfaatan kulit cempedak selain untuk dijadikan mandai yaitu dengan mengolahnya menjadi cuka mandai karena memiliki hasil fermentasi berupa asam-asam organik. Cuka mandai memiliki potensi sebagai salah satu produk derivat dari cempedak dengan tujuan utama memproduksi asam organik volatil berupa asam laktat. Faktor penting yang perlu diperhatikan dalam pembuatan cuka ialah suhu fermentasi. Proses pembuatan cuka mandai ini berfokus pada suhu fermentasi dengan parameter total bakteri dan kapang, derajat keasaman, total asam tertitrasi dan adanya asam organik volatil (asam asam laktat, asam propionat, asan butirat dan asam valerat). Fermentasi cuka mandai dilakukan selama tujuh hari dengan tiga variasi suhu yang teridiri dari suhu rendah (6-10oC), suhu ruang (29-31oC) dan suhu 37ºC. Hasil fermentasi dilakukan pengujian pada hari ke 0; 3; 5; 7 yang meliputi, total bakteri dan total kapang, pengukuran total asam dengan titrasi dan pengukuran derajat keasaman. Deteksi adanya asam organik volatil dilakukan pada sampel yang difermentasi pada hari ke-0 dan hari ke-7 menggunakan metode GC-MS dengan sasaran asam laktat, asam propionat, asam butirat dan asam valerat.
    URI
    http://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/107549
    Collections
    • UT-Faculty of Agricultural Technology [2754]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    Context

    Edit this item

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository