Teknik Aplikasi Edible Coating Berbasis Pati Jagung dengan Perbedaan Penambahan CMC Dan Karagenan pada Pisang Ambon Musa Paradisiacha S
Abstract
Salah satu komoditi yang dapat menunjang perkembangan negara adalah
buah pisang ambon. Kandungan gizi berupa karbohidrat, mineral, lemak, vitamin,
dan antioksidan merupakan sumber asupan yang baik bagi tubuh. Sifatnya yang
klimaterik membuat buah ini tidak dapat bertahan lebih lama setelah dipanen. Hal
tersebut menyebabkan buah pisang mengalami kerusakan pascapanen. Perubahan
fisik yang terjadi meliputi perubahan susut bobot, perubahan tekstur, dan
perubahan warna buah. Kemudian perubahan kimia adalah laju respirasi,
perubahan vitamin C, dan perubahan total padatan terlarut.
Pengaplikasian ediblecoating merupakan salah satu penerapan teknologi
pasca panen untuk melindungi komoditi hortikultur. Edible coating dari
polisakarida memiliki keunggulan diantaranya mudah terurai, dapat dimakan,
dapat mempperbaiki masa simpan, dan memiliki kemampuan sebagai penghalang
terhadap O2 dan CO2. Karagenan merupakan senyawa yang diekstrak dari rumput
laut yang dapat digunakan sebagai bahan penstabil karena bersifat hidrofilik.
CMC adalah bahan penstabil makanan yang bertujuan untuk melembutkan
permukaan supaya halus, membentuk ikatan yang lebih stabil dan mempercepat
permbentukan matriks film.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kombinasi bahan edible
coating dan teknik pengaplikasian terbaik. Penelitian ini menggunakan
Rancangan Acak Kelompok (RAK) dua faktor yaitu A1B1 (edible coating dari
pati jagung+gliserol+karagenan dengan teknik penguasan), A2B1 (edible coating
dari pati jagung+gliserol+CMC dengan teknik penguasan), A1B2 (edible coating
dari pati jagung+gliserol+karagenan dengan teknik pencelupan), A2B2 (edible
coating dari pati jagung+gliserol+CMC dengan teknik pencelupan). Pengamatan
dilakukan selama 9 hari pada hari ke-0, 3, 6, dan 9. Parameter yang digunakan
adalah susut bobot, tekstur, warna, laju respirasi, vitamin C, dan total padatan
terlarut. Hasil pengamatan diolah dengan Microsoft Excel kemudian dianalisa
dengan Analysis of Variance (ANOVA). Jika didapatkan pengaruh berbeda nyata
maka dilakukan uji lanjut Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) menggunakan
aplikasi SPSS 16. Penyajian data disusun menggunakan diagram batang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan edible coating berpengaruh
nyata dalam mengurangi kerusakan pasca panen buah pisang ambon selama 9 hari
penyimpanan. Penambahan karagenan dan CMC berpengaruh pada uji fisik dan
uji kimia. Perlakuan terbaik diperoleh dari A2B2 yang didapatkan pada hari
terakhir penyimpanan dengan susut bobot sebesar 21,32%, tekstur sebesar 0,32
mm/100gr/10dtk, laju respirasi sebesar 2,30 mg/CO2/kg/jam, total padatan terlarut
sebesar 4,15oBrix.