Show simple item record

dc.contributor.authorHARIMURTI, Bernadetha Putrinda
dc.date.accessioned2020-12-12T04:54:51Z
dc.date.available2020-12-12T04:54:51Z
dc.date.issued2020
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/102502
dc.description.abstractLahan merupakan sumberdaya alam yang penting bagi manusia untuk memproduksi pangan, perumahan, dan lain-lain. Sub DAS Antrokan dan Jompo masing-masing terletak pada kecamatan Patrang dan Kaliwates mengalami peningkatan lahan pemukiman sebesar 3,98% dan 20,06% sampai tahun 2017. Meningkatnya kebutuhan lahan untuk permukiman akibat bertambahnya jumlah penduduk dapat pula meningkatkan resiko terjadinya erosi. Berdasarkan uraian tersebut, perlu dilakukan analisis untuk mengetahui besar erosi di Sub DAS Antrokan dan Jompo. Analisis erosi dapat dihitung menggunakan Metode USLE (Universal Soil Loss Equation) pada level petak petani untuk mengetahui besarnya laju erosi di Sub DAS Antrokan dan Jompo. USLE adalah suatu model erosi yang dirancang untuk memprediksi erosi rata-rata jangka panjang dari erosi lembar atau alur di bawah keadaan tertentu. Metode USLE memiliki model yang relatif sederhana dengan parameter erodibilitas tanah (K), erosivitas hujan (R), panjang dan kemiringan lereng (LS), pengelolaan tanaman dan tindakan konservasi tanah (CP). Lokasi penelitian terdapat 6 titik yaitu hulu, hilir, tengah masing-masing di Sub DAS Antrokan Dan Jompo. Hasil perhitungan laju erosi menggunakan metode USLE di Sub DAS Antrokan bagian hulu, tengah, hilir secara berurutan didapatkan nilai erosi sebesar 163,35; 43,45; dan 11,10 ton/ha/thn. Tingkat bahaya erosi (TBE) di Sub DAS Antrokan bagian hulu, tengah, hilir secara berurutan masuk ke dalam kategori sedang, ringan, dan sangat ringan. Persentase TBE di Sub DAS Antrokan bagian hulu, tengah, hilir secara berurutan sebesar 42,79%, 23,59%, dan 33,62%. Hasil perhitungan laju erosi menggunakan metode USLE di Sub DAS Jompo bagian hulu, tengah, hilir secara berurutan didapatkan nilai erosi sebesar 224,51; 41,62; 10,50 ton/ha/thn. Tingkat viii bahaya erosi di Sub DAS Jompo bagian hulu, tengah, hilir secara berurutan masuk ke dalam kategori berat, ringan, dan sangat ringan. Persentase TBE di Sub DAS Jompo bagian hulu, tengah, hilir secara berurutan sebesar 38,42%, 35,21%, dan 26,37%. Faktor yang paling mempengaruhi laju erosi adalah nilai LS dan CP karena saling berkaitan dimana derajat kecuraman lereng mempengaruhi persentase kecuraman lereng yang menjadi tolak ukur tindakan konservasi (nilai P) menurut penanaman kontur.en_US
dc.language.isoInden_US
dc.publisherTEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS JEMBERen_US
dc.subjectErosien_US
dc.subjectPetak Petanien_US
dc.titleAnalisis Erosi pada Level Petak Petani Menggunakan Metode Universal Soil Loss Equation di Sub Das Antrokan dan Jompo Kabupaten Jemberen_US
dc.identifier.prodiTEKNIK PERTANIAN


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record