Prioritas Penerapan Produksi Bersih pada Proses Pengolahan Kopi Arabika di Agroindustri Maju Mapan Kabupaten Jember dengan Metode AHP
Abstract
Kabupaten Jember merupakan daerah potensi penghasil kopi terbesar kedua
di Jawa Timur setelah Kabupaten Malang. Areal perkebunan kopi terluas kedua di Kabupaten Jember adalah Kecamatan Panti. Kecamatan Panti merupakan
kecamatan yang berada di Kabupaten Jember dengan luasan wilayah 160.71 km2
atau 4,88% dari luas wilayah keseluruhan Kabupaten Jember. Berdasarkan
banyaknya perkebunan kopi yang ada, maka pada pengolahan kopi akan
menghasilkan banyak limbah. Limbah buah kopi biasanya berupa daging buah
yang secara fisik komposisi mencapai 48%, terdiri dari kulit buah 42% dan kulit biji 6%. Limbah padat buah kopi mengandung beberapa zat kimia beracun seperti alkaloid, tanin, dan polifenol. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui proses pengolahan kopi arabika dan karakteristik limbah di Agroindustri Maju Mapan, mengetahui analisis kelayakan teknis dan finansial pada setiap potensi penerapan produksi bersih yang dapat diaplikasikan, dan untuk menentukan
alternatif penerapan produksi bersih yang dapat diaplikasikan pada limbah
pengolahan kopi di Agroindustri Maju Mapan Kabupaten Jember. Metode yang
digunakan yaitu dengan pengambilan keputusan menggunakan Analytical
Hierarchy Process (AHP) serta menganalisis kelayakan teknis dan kelayakan
finansial untuk mendukung hasil metode AHP tersebut. Hasil analisis
menunjukkan bahwa semua limbah cair yang dihasilkan dari pengolahan kopi
melebihi ambang batas baku mutu yang telah ditetapkan oleh keputusan Gubernur
Jawa Timur Nomor 45 tahun 2002. Berdasarkan dari analisis AHP menggunakan
aplikasi expert choice, teh cascara merupakan prioritas alternatif produksi bersih
pada pengolahan kopi di Agroindustri Maju Mapan Kabupaten Jember, didukung
juga dengan hasil analisis kelayakan teknis dan finansial.