Manajemen Risiko Rantai Pasok Kopi Arabika Ijen Di Kecamatan Sumber Wringin, Kabupaten Bondowoso
Abstract
Berdasarkan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian
Pertanian konsumsi kopi nasional pada 2016 mencapai sekitar 250 ribu ton dan
tumbuh 10,54% menjadi 276 ribu ton. Konsumsi kopi Indonesia sepanjang periode
2016-2021 diprediksi tumbuh rata-rata 8,22%/tahun. Peningkatan konsumsi kopi
ini dinilai menjadi kesempatan yang baik bagi para petani domestik untuk
meningkatkan pasokan, hal ini diperkuat dengan bagusnya konsumsi didalam
negeri dimana para konsumen memberi harga yang bagus untuk kopi Arabika
maupun Robusta. Melihat hal tersebut maka aktivitas pada rantai pasok kopi
Arabika Ijen akan meningkat sehingga akan muncul struktur-struktur rantai pasok
yang baru bahkan pelaku rantai pasok dapat bertambah jumlahnya. Pembentukan
struktur rantai pasok dan juga penambahan pelaku rantai pasok tentunya akan
memunculkan risiko pada tiap tiap elemen dari pelaku rantai pasok. Mulai dari
risiko lingkungan pada petani hingga risiko kualitas pada kosumen menjadi variabel
yang berpotensi mengancam ke efisiensi dan efektivitasa n dari rantai pasok
sehingga perlu diadakannya analisis risiko pada manajemen rantai pasoknya.