Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Rupiah Terhadap Ketersediaan Biji Kakao Indonesia
Abstract
Indonesia merupakan negara produsen kakao terbesar ketiga di dunia setelah Pantai Gading dan Ghana. Permintaan kakao dalam negeri masih dianggap sedikit yaitu sekitar 250 ribu ton per tahun, sementara produksi kakao Indonesia mencapai 4.450.000 ton per tahun sehingga petani lebih memilih untuk mengekspor biji kakao. Hal ini tentu mempengaruhi jumlah permintaan dan penawaran biji kakao Indonesia. Permintaan dan penawaran erat kaitannya dengan harga suatu komoditas yang diperdagangkan. Salah satu permasalahan moneter dalam perdagangan biji kakao Indonesia adalah fluktuasi nilai tukar Rupiah terhadap Dollar. Pergerakan nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar menunjukkan dinamika yang cukup tinggi beberapa tahun terakhir yang berarti bahwa belum tercapai stabilitas nilai tukar Rupiah. Fluktuasi kurs disebabkan oleh ketidakpastian global disertai dengan faktor-faktor lainnya.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis 1) penawaran permintaan kakao di Indonesia dan 2) pengaruh perubahan nilai tukar Rupiah terhadap ketersediaan kakao di Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah analitik dan deskriptif. Proses analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah dengan metode 2SLS (Two Stage Least Square) dan menggunakan alat analisis SAS (Statistical Analysis System). Metode deskriptif digunakan untuk menjelaskan intepretasi hasil dari hasil analisis 2SLS menggunakan SAS.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) jumlah penduduk, pendapatan per kapita, dan permintaan biji kakao tahun lalu secara bersama-sama berpengaruh nyata terhadap permintaan biji kakao sedangkan faktor yang berpengaruh tidak nyata adalah harga riil biji kakao dan harga riil kopi, variabel yang secara bersama-sama berpengaruh nyata terhadap harga riil biji kakao adalah harga riil kakao biji dunia, produksi biji kakao, nilai tukar Rupiah terhadap Dollar, dan tren waktu sedangkan faktor yang berpengaruh secara tidak nyata adalah permintaan biji kakao, 2) apresiasi nilai tukar Rupiah sebesar 15% akan meningkatkan penawaran biji kakao sebesar 1,32% serta meningkatkan permintaan biji kakao sebesar 1,95% sedangkan depresiasi nilai tukar Rupiah sebesar 15% akan meningkatkan penawaran biji kakao sebesar 3,65% serta meningkatkan permintaan biji kakao sebesar 0,3%.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]