Evaluasi Kelayakan Usaha Roll Cake Binaan Bbc Jember DI Unit Bisnis Pondok Pesantren Ash-Shiddiqi Curah Lele, Jember
Abstract
Pengembangan agroindustri melalui pemberdayaan UMKM dapat dijadikan sebagai strategi oleh pemerintah untuk mengembangkan perekonomian daerah. Usaha yang dapat dikembangkan yaitu usaha dalam bidang makanan seperti roll cake. Kegiatan usaha dapat terus dilanjutkan apabila aspek-aspek kelayakan dalam usaha tersebut terpenuhi seperti aspek pasar dan pemasarannya, aspek teknis serta aspek finansial. Penelitian ini menganalisis kelayakan usaha roll cake sehingga dapat membantu untuk mengurangi resiko yang dapat berdampak pada kegagalan usaha. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kelayakan unit bisnis roll cake Pondok Pesantren Ash-Shiddiqi dari aspek pasar dan pemasaran, teknis serta finansial, selain itu juga mengetahui kepekaan usaha terhadap perubahan variabel yang ada dipasaran.
Jenis metode penelitian yang digunakan adalah deskrisptif kuantitatif. Data yang digunakan berupa data primer yang diperoleh dari hasil wawancara dengan pemilik langsung serta data biaya produksi perusahaan. Data sekunder diperoleh dari buku, jurnal, internet atau media lain yang mendukung penelitian ini.
Hasil data secara teoritis bahwa usaha roll cake pada unit bisnis Pondok Pesantren Ash-shiddiqi layak untuk dijalankan. Dari aspek pasar semua potensi pasar seperti permintaan, perencanaan pemasaran, analisis pesaing dan segmentasi pasar sudah memenuhi kriteria kelayakan usaha. Pada aspek teknis unit bisnis ini menggunakan tahapan produksi yang telah diterapkan oleh pihak Bogasari dengan memaksimalkan kapasitas produksi alat yang digunakan, serta semua yang ada pada aspek teknis seperti skala usaha, peralatan produksi, bahan baku dan bahan tambahan, tempat produksi sudah memenuhi kriteria kelayakan. Perhitungan pada aspek finansial dari unit bisnis roll cake ini yaitu nilai NPV yang Rp
50.717.844,39,- nilai IRR 84,10% nilai dari B/C ratio 1,08 waktu yang dibutuhkan dalam pengembalian modal (PBP) 2,096 atau 2 tahun 1 bulan 12 hari, sedangkan BEP produk 36.434 dan BEP dalam rupiah Rp 120.231.711,19 dengan total produksi 46.080 produk.
Analisis sensitivitas pada unit bisnis ini dengan variabel kenaikan harga bahan baku dan penurunan harga jual produk. Estimasi yang digunakan dari kedua variabel tersebut 5%, 7%, 10% dan 12. Perhitungan berdasarkan estimasi yang digunakan variabel penurunan harga jual produk lebih sensitif dibandingkan dengan kenaikan harga bahan baku.