Karakteristik Mutu Kefir dengan Variasi Penambahan Ekstrak Cascara dan Sukrosa
Abstract
Kefir merupakan produk fermentasi dengan rasa asam dan alkohol. Bakteri
berperan menghasilkan komponen flavor dan asam laktat, sedangkan khamir
dapat menghasilkan CO2 dan etanol. Kefir bermanfaat sebagai probiotik yang
dapat menekan pertumbuhan bakteri penyebab penyakit saluran pencernaan.
Penentuan karakteristik mutu kefir dapat didasarkan dengan penambahan bahan
tambahan seperti cascara dan sukrosa. Cascara merupakan kulit buah kopi yang
dikeringkan dengan kandungan polifenol seperti kafein, tanin, dan lignin.
Penambahan sukrosa diharapkan mampu memberikan nutrisi untuk pertumbuhan
mikroorganisme. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
konsentrasi ekstrak cascara dan sukrosa terhadap karakteristik mutu kefir yang
dihasilkan.
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2
faktor yaitu konsentrasi ekstrak cascara (0,5%; 1,0%; 1,5%) dan konsentrasi
sukrosa (2,5%; 5,0%; 7,5%). Percobaan dilakukan pengulangan sebanyak 3 kali.
Tahapan penelitian kefir yaitu pembuatan starter kerja kefir, pembuatan ekstrak
cascara, dan pembuatan kefir cascara. Penelitian dilakukan dengan tahapan
sebagai berikut: pasteurisasi susu hingga mencapai suhu 80°C selama 1 menit.
Susu pasteurisasi didinginkan kembali hingga mencapai suhu 30°C. Saat suhu
turun, ditambahkan dengan sukrosa, ekstrak cascara, dan starter kerja kefir. Kefir
diinkubasi selama 24 jam pada suhu 37°C. Kefir ekstrak cascara dilakukan
pengujian sifat fisik, kimia, organoleptik, dan efektivitasnya. Parameter yang
diamati meliputi warna (kecerahan dan kemerahan), total asam tertitrasi, kadar
alkohol, total polifenol, dan sifat organoleptik (rasa asam, aroma asam, warna
keputihan, dan kesukaan keseluruhan. Penentuan perlakuan terbaik dengan uji efektivitas, dan hasil uji terbaik dilakukan pengujian pH, total bakteri asam laktat,
dan total khamir.