dc.contributor.author | Ulum, Shohibul | |
dc.contributor.author | Rondhi, Mohammad | |
dc.contributor.author | Kuntadi, Ebban Bagus | |
dc.date.accessioned | 2020-03-16T02:53:50Z | |
dc.date.available | 2020-03-16T02:53:50Z | |
dc.date.issued | 2018-11-03 | |
dc.identifier.uri | http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/97349 | |
dc.description | PROSIDING PEMBANGUNAN PERTANIAN DAN PERAN
PENDIDIKAN TINGGI AGRIBISNIS:
PELUANG DAN TANTANGAN DI ERA INDUSTRI 4.0, 2018 | en_US |
dc.description.abstract | Kentang merupakan salah satu komoditas hortikultura yang dapat dijadikan
alternatif tanaman pangan. Kabupaten Lumajang sebagai salah satu sentra produksi
tanaman kentang, memiliki peluang cukup besar untuk meningkatkan PDRB. Namun
demikian, terdapat suatu kendala yang dihadapi petani kentang terutama dalam
peningkatan produktivitas usaha tani. Tercatat antara tahun 2009-2014, produktivitas
kentang di Kabupaten Lumajang selalu di bawah produktivitas kentang nasional dengan
selisih 3-5 ton per hektar. Penelitian ini betujuan untuk : 1) melihat efisiensi teknis usaha
tani kentang, 2) menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi teknis usaha
tani kentang, Penelitian dilakukan di Desa Argosari, Kecamatan Senduro, Kabupaten
Lumajang. Metode pengambilan data yang digunakan adalah wawancara. Penentuan
pengambilan sampel dilakukan dengan simple random sampling pada 60 petani sampel.
Metode analisis yang digunakan adalah Stochastic Frontier. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa: 1) rata-rata efisiensi teknis yang telah dicapai dalam usaha tani
kentang adalah 0.59 atau 59%. Hal ini dapat diartikan bahwa petani kentang telah
mampu memproduksi kentang sebesar 59% dari produksi maksimum yang dapat
dicapai. Sebagian besar (66,7%) petani kentang terkategori memiliki usaha tani kentang
dalam kondisi yang tidak efisien atau memiliki nilai efisiensi kurang dari 60%. 2) faktorfaktor
yang signifikan terhadap efisiensi teknis usaha tani kentang adalah jumlah anggota keluarga dan sistem tanam. Jumlah anggota keluarga memiliki pengaruh
berbanding terbalik terhadap efisiensi teknis. Usaha tani dengan sistem tanam tumpang
sari cenderung lebih efisien dibandingkan sistem monokultur. | en_US |
dc.language.iso | Ind | en_US |
dc.publisher | UPT Penerbitan & Percetakan Universitas Jember | en_US |
dc.subject | Kentang | en_US |
dc.subject | Efisiensi Teknis | en_US |
dc.subject | Stochastic Frontier | en_US |
dc.title | Efesiensi Teknis Usaha Tani Kentang di Kabupaten Lumajang | en_US |
dc.type | Article | en_US |
dc.identifier.kodeprodi | KODEPRODI1510601#Agribisnis | |
dc.identifier.nidn | NIDN0006077705 | |