dc.description.abstract | Kedelai Merupakan sumber protein nabati yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat dan untuk masukan usahatani sebagi benih. Tingkat produksi kedelai di indoneisa masih beragam yaitu, antara 0,5 sampai 2,5 ton per ha, tetapi hasil ini masih belum mampu memenuhi kebutuhan masyarakat salah satu usaha untuk meningkatkan mutu kedelai adalah penggunaan benih berkualitas tinggi dengan memperhitungkan letak polong pada batang utama pada beberapa genotipe tanaman kedelai. penelitian bertujuan untuk mengetahui letak polong yang terbaik berdasarkan kualitas benih terhadap sembilan genotipe kedelai. Penelitian dilakukan di kebun percobaan politeknik pertanian jember dan dilanjutkan dengan pengujian benih di laboratorium teknologi benih fakultas pertanian Universitas Jember. Penelitian mulai dilaksanakan pada bulan April sampai Agustus 2002. Percobaan dilakukan dengan menggunakan Rancangan acak kelompok (RAK) faktorial dengan 2 faktor dan 3 ulangan . Faktor pertama adalah genotipe (G) dan faktor kedua adalah letak polong (P). Nilai rerata perlakuan setiap prameter percobaan dianalisis dengan menggunakan sidik ragam dan dilanjutkan dengan analisis uji jarak berganda duncan (DMRT) pada tingkat kesalahan 5%. Hasil pertanian menunjukan bahwa (1) faktor genotipe (G) berpengaruh sangat nyata terhadap semua paremeter fisik maupun paremeter fisiologis, kecuali pada paremeter berpotensi kecamba.(2) faktor lrtak polong berpengaruh sangat nyata pada paremeter cabang produktif, jumlah buku subur, berat 100 biji, dan berpengaruh nyata pada paremeter polong,hampa beerat biji per tanaman, serta tidak berpengaruh tidak nyata pada paremeter polong isi, potensi kecambah, daya kecambah, kecepatan kecambah, dan kserempakan kecambah. (3) Interaksi antara genotipe dan letak polong menunjukan hasil berbeda tidak nyata pada paremeter fisiologis benih. | en_US |