• Login
    View Item 
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Agricultural Technology
    • View Item
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Agricultural Technology
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Daya Antimikrobia Asap Cair Terhadap Bandeng Presto-Asap Dan Bandeng Asap Presto Selama Penyimpanan

    Thumbnail
    View/Open
    Nurus Sittah Rochmatul Mauhibiyah _1.pdf (4.040Mb)
    Date
    2005-01-10
    Author
    MAUHIBIYAH, Nurus Sittah Rochmatul
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Ikan bandeng (Chanos chanos Forsk) merupakan salah satu hasil perairan Indonesia yang dibudidayakan di perairan air payau (tambak) dan memiliki prospek cerah di masa yang akan datang. Ikan bandeng memiliki rasa yang lebih gurih dibandingkan dengan ikan lainnya, namun keberadaan duri-duri halusnya dapat mengurangi minat konsumen. Hasil olahan ikan bandeng yang menjadi kegemaran masyarakat adalah bandeng presto dan bandeng asap. Bandeng presto merupakan jenis produk yang dalam proses pemasakannya menggunakan uap bertekanan tinggi sehingga dapat melunakkan tulang dan duri-duri halus didalamnya. Produk ini bersifat basah dan tidak bertahan lama dalam penyimpanan suhu ruang. Bandeng asap memiliki kondisi fisik yang kering sehingga lebih awet selama penyimpanan, namun memiliki kelemahan yaitu masih terdapatnya duri-duri halus di dalamnya dan proses pengasapannya masih menggunakan cara tradisional.Ikan bandeng (Chanos chanos Forsk) merupakan salah satu hasil perairan Indonesia yang dibudidayakan di perairan air payau (tambak) dan memiliki prospek cerah di masa yang akan datang. Ikan bandeng memiliki rasa yang lebih gurih dibandingkan dengan ikan lainnya, namun keberadaan duri-duri halusnya dapat mengurangi minat konsumen. Hasil olahan ikan bandeng yang menjadi kegemaran masyarakat adalah bandeng presto dan bandeng asap. Bandeng presto merupakan jenis produk yang dalam proses pemasakannya menggunakan uap bertekanan tinggi sehingga dapat melunakkan tulang dan duri-duri halus didalamnya. Produk ini bersifat basah dan tidak bertahan lama dalam penyimpanan suhu ruang. Bandeng asap memiliki kondisi fisik yang kering sehingga lebih awet selama penyimpanan, namun memiliki kelemahan yaitu masih terdapatnya duri-duri halus di dalamnya dan proses pengasapannya masih menggunakan cara tradisional. Untuk mengatasi semua fenomena di atas alternatif yang dapat dilakukan adalah dengan memadukan proses dari kedua produk yaitu proses pemasakan presto dan pengasapan dengan memanfaatkan kelebihan dari asap cair sebagai zat antimikrobia. Asap cair digunakan dalam pembuatan bandeng presto dengan cara meremdam bandeng segar dalam asap cair pada saat pemasakan presto sehingga di dapatkan produk bandeng presto dengan rasa asap (bandeng presto-asap) yang memiliki daya tahan lebih lama selama penyimpanan. Sedangkan pembuatan bandeng asap dengan duri lunak dapat dilakukan dengan cara meremdam bandeng presto yang telah dikeringkan (dioven) kedalam asap cair dan kemudian dilakukan pengeringan kembali sehingga didapatkan suatu produk dengan nama bandeng asap-presto. Kedua produk diatas memiliki kandungan protein yang cukup tinggi, selain lemak dan karbohidrat. Sebagian besar mikrobia terutama dari kelompok bekteri yang mudah sekali tumbuh pada produk makanan yang mengandung protein tinggi. Asap cair mengandung senyawa antimikrobia yang berfungsi untuk menghambat pertumbuhan mikrobia pada produk selama penyimpanan. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK), dimana ulangan sebagai kelompok. Data yang diperoleh disajikan dalam bentuk grafik sesuai dengan pengumatan yang dilakukan. Semakin tinggi konsentrasi asap cair maka daya anitimikrobia yang ditimbulkan akan semakin tinggi sehingga mengakibatkan jumlah mikrobia yang tumbuh pada bahan semakin rendah. Produk bandeng asap-presto konsentrasi 7,5% mampu bertahan hingga hari ke-6 pada suhu ruang. Dan pada penyimpanan suhu dingin (10C) produk konsentrasi 2,5%, 5%, dan 7,5% dapat bertahan hingga hari ke-28 dan masih layak konsumsi. Dengan penyimpanan suhu dingin (10C) dan penambahan konsentrasi asap cair sebanyak 7,5% dihasilkan produk bandeng presto-asap dan bandeng asap-presto yang memiliki umur simpan lebih lama.
    URI
    http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/96913
    Collections
    • UT-Faculty of Agricultural Technology [2727]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    Context

    Edit this item

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository