Karakteristik Fisik dan Kimia Chip Umbi Gadung Dayak (Dioscorea hispida Dennts), Uwi Ungu (Dioscorea alata) dan Kentang Udara (Dioscorea bulbifera) Terfermentasi Menggunakan Sumber Inokulum Berbeda
Abstract
Indonesia kaya akan berbagai jenis tanaman umbi-umbian, baik yang
dibudidayakan maupun yang hidup liar di hutan. Seperti umbi gadung dayak, uwi
ungu dan kentang udara. Setiap umbi memiliki kadar racun atau asam sianida
(HCN) yang berbeda-beda. HCN adalah suatu racun kuat yang menyebabkan
asfiksia. Dari ketiga jenis umbi tersebut kadar asam sianidanya masih tergolong
tinggi sehingga perlu adanya penurunan kadar HCN agar dapat dikonsumsi.
Kandungan asam sianida (HCN) sampai 50 ppm atau 50 mg/kg masih dalam
kadar aman untuk dikonsumsi. Secara tradisional, dikenal beberapa proses
pengolahan umbi untuk mengurangi kadar sianida (HCN), antara lain dengan cara
pencucian, perendaman, pemasakan, dan pengeringan hingga terbentuk gaplek.
Akan tetapi proses-proses tersebut memliki kekurangan, salah satunya adalah
kandungan nutrisi pada umbi akan menurun, sehingga dipilih salah satu metode
yang dapat mengatasi kekurangan dari proses tersebut, salah satu metode yang
digunakan adalah fermentasi. Berdasarkan hal tersebut, dibutuhkan penelitian
tentang uji penurunan kadar asam sianida pada ketiga jenis umbi dengan
menggunakan sumber inokulum yang berbeda untuk mengetahui karakteristik
sifat fisik dan kimia chip umbi gadung dayak, uwi ungu dan kentang udara
terfermentasi menggunakan sumber inokulum yang berbeda.
Penelitian ini terbagi dari dua tahapan yaitu pembuatan aquades steril dan
pembuatan chip umbi terfermentasi. Rancangan percobaan yang digunakan adalah
Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan tiga kali ulangan setiap perlakuan.
Terdapat 9 perlakuan yaitu A1B1, A1B2, A1B3, A2B1, A2B2, A2B3, A3B1,
A3B2, dan A3B3. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif.
Proses fermentasi yang digunakan pada penelitian ini yaitu fermentasi
menggunakan ragi tape sebesar 1% b/b, fermentasi menggunakan ragi roti sebesar
1% b/b dan fermentasi secara alami. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
fermentasi menggunakan ragi roti dapat menurunkan kadar air dan kadar abu pada
ketiga jenis umbi. Hal ini berbanding terbalik dengan kadar HCN, kadar protein,
kadar lemak, kadar pati dan serat pangan, umbi yang difermentasi menggunakan
ragi tape memiliki hasil yang rendah. Kadar HCN terendah yaitu pada kentang
udara yang difermentasi menggunakan ragi tape sebasar 6,8mg/kg. Kadar air
terendah pada gadung dayak yang difermentasi menggunakan ragi roti sebesar
76,48% sedangkan kadar abu terendah pada kentang udara yang difermentasi
menggunakan ragi roti sebesar 0,53%. Kadar lemak pada gadung yang
difermentasi menggunakan ragi tape memiliki nilai yang paling tinggi diantara
umbi yang lainnya yaitu 0,98%. Kadar protein dan serat pangan, uwi ungu
memiliki hasil yang tinggi yaitu sebesar 3,70% dan 4,21%.