Show simple item record

dc.contributor.authorPermatasari, Octalia Dewi
dc.date.accessioned2019-11-26T08:36:01Z
dc.date.available2019-11-26T08:36:01Z
dc.date.issued2019-07
dc.identifier.nim151710201056
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id//handle/123456789/96370
dc.description.abstractRebung petung (Dendrocallamus asper) merupakan jenis rebung yang banyak ditemukan di semua daerah di Indonesia. Rebung petung pada pemanfaatannya dapat diolah menjadi berbagai macam produk olahan seperti acar, asinan, tepung, cuka, dan keripik. Rebung petung memiliki kandungan asam sianida yang rendah sehingga aman dikonsumsi oleh masyarakat. Rebung petung memiliki banyak kandungan yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh seperti menurunkan kolesterol dan menjaga kesehatan sel. Kandungan serat pangan rebung yaitu sebesar 2,56%. Senyawa utama didalam rebung petung mentah yaitu air sebesar 85,63%. Hal ini menjadikan rebung petung mudah mengalami kerusakan setelah dipanen. Oleh karena itu, salah satu penanganan yang tepat untuk mengurangi kerusakan dan memperpanjang masa simpan rebung yaitu dengan cara pengeringan menggunakan oven microwave. Tujuan penelitian ini adalah [1] menentukan karakteristik pengeringan berupa perubahan kadar air, laju pengeringan, sifat warna, dan rasio rehidrasi rebung petung pada kondisi daya oven microwave. [2] membandingkan karakteristik pengeringan rebung petung menggunakan oven microwave dan oven konveksi. [3] menentukan model pengeringan yang sesuai dengan karakteristik pengeringan rebung petung menggunakan oven microwave.Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai dengan April 2019 dan dilaksanakan di Laboratorium Enjiniring Hasil Pertanian. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rebung petung yang diperoleh di daerah Rambipuji, Jember. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen dengan variabel menggunakan daya oven microwave (400 W, 480W, 740 W). Rancangan penelitian dipilih secara acak lengkap yang dilakukan sebanyak 3 kali pengulangan. Data hasil pengukuran dianalisis dengan menggunakan metode grafis dan statistik. Analisis yang dilakukan meliputi analisis laju pengeringan dan pemodelan menggunakan persamaan model Page dan Newton. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin besar daya microwave yang digunakan maka proses pengeringan rebung petung semakin cepat berlangsung. Pengeringan rebung petung pada berbagai daya microwave dapat menurunkan kadar air antara 93,66%bb – 5,12%bb pada daya 400 W, 93,66%bb – 5,11%bb pada daya 480 W, dan 93,66%bb – 4,45%bb pada daya 740 W. Laju pengeringan tertinggiterjadi pada daya 400 watt sebesar 4,62 %bk/menit dan laju pengeringan terendah terjadi pada daya 740 watt yaitu sebesar 4,69 %bk/menit. Berdasarkan hasil analisis pemodelan, persamaan Page memiliki tingkat akurasi yang lebih baik dibandingkan persamaan Newton dengan nilai R2 yang dihasilkan yaitu 0,9999 dan RMSE yaitu 0,0015. Pengeringan menggunakan oven microwave menghasilkan total perubahan warna (ΔE) yang lebih besar dibandingkan dengan pengeringan oven konveksi. Nilai rasio rehidrasi tertinggi terjadi pada daya 400 W yaitu sebesar 4,013. Sedangkan nilai rasio terendah pada daya 740 W yaitu sebesar 3,580.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Teknologi Pertanian Universitas Jemberen_US
dc.subjectRebung Petungen_US
dc.subjectGelombang Mikroen_US
dc.titleKarakteristik Pengeringan Rebung Petung (Dendrocallamus Asper) Di Bawah Paparan Gelombang Mikroen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record