dc.description.abstract | Saat ini sayur sangat diminati oleh masyarakat. Hal ini dikarenakan mereka telah memahami manfaat sayur bagi tubuh. Salah satu jenis sayuran yang sering dikonsumsi adalah sawi hijau (Brassica rapa var. Parachinensis L). Kebutuhan sayuran terus meningkat setiap tahun, akan tetapi persedian dan produksi tidak seimbang. Hal tersebut disebabkan karena pertumbuhan penduduk, perkembangan teknologi dan industri sehingga menggeser lahan pertanian. vertikultur merupakan solusi sistem penanaman yang hemat lahan. Budidaya vertikultur perlu dilakukan perawatan, salah satunya adalah penyiraman untuk menjaga kelembaban tanah yang optimal. Kelembaban tanah menunjukkan ketersediaan air yang mempengaruhi laju pertumbuhan tanaman sawi serta menentukan produksi hasil panen. Penyiraman tanaman yang tidak tepat membuat hasil produksi tanaman sawi tidak maksimal bahkan tanaman sawi bisa mati. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk merancang alat penyiram otomatis yang dapat membantu mempermudah pemeliharaan dan mengontrol kebutuhan air yang tepat. Alat penyiram otomatis menggunakan sensor kelembaban tanah, dan arduino sebagai sistem kontrol yang bekerja sesuai program yang dibuat.
Pada penelitian ini dilakukan pengujian komponen-komponen penyusun dari sistem kontrol otomatis sebelum digunakan dan pengukuran kadar air tanah untuk menentukan nilai set point Komponen yang diuji meliputi Arduino, sensor kelembaban tanah, LCD, relay, SD card, dan RTC. Hasil uji coba menunjukkan bahwa komponen layak diaplikasikan dalam sistem penyiraman vertikultur dan nilai kadar air tanah kapasitas lapang 34,11% dan layu sementara 27,86 %. Setelah sistem kontrol otomatis diuji coba, selanjutnya sistem kontrol otomatis diaplikasikan pada media tanam dan dihubungkan pada sistem penyiraman, lalu
dilakukan pengambilan data untuk pengujian alat penyiram otomatis secara keseluruhan. Pengujian tersebut meliputi pengujian sistem kontrol penyiram otomatis dan sebaran air pada sistem penyiraman. Pengujian sistem kontrol penyiram otomatis ini mengacu pada nilai set point, apabila kadar air yang terdeteksi kurang dari set point batas bawah maka pompa akan hidup, dan apabila kadar air yang terdeteksi lebih dari batas atas maka pompa akan mati. Berdasarkan pengujian yang dilakukan sistem kontrol penyiraman dapat dikatakan berhasil dikarenakan pompa hidup dan mati sesuai dengan batas set point yang telah ditetapkan sebelumnya. Pengujian sebaran air sistem penyiraman dilakukan dengan cara pengambilan data pada beberapa titik tertentu yaitu titik atas, titik tengah, dan titik bawah. Hasilnya adalah nilai pada tiap titik tidak jauh berbeda, sehingga penyebaran air dapat dikatakan rata pada sistem penyiraman yang dilakukan. | en_US |