Sifat Enjiniring Tepung Jahe Merah Hasil Pengeringan Microwave
Author
ARDANI, Feri
Metadata
Show full item recordAbstract
Jahe merah merupakan salah satu jenis tanaman jahe yang tumbuh di Indonesia, yang memiliki kandungan minyak atsiri dan oleoresin yang lebih tinggi dari jahe lainnya. Jahe merah setelah melewati masa panen apabila tidak segera diolah dapat menyebabkan kerusakan sehingga membuat mutunya menurun. Untuk mengatasi masalah tersebut dilakukan proses pengeringan, salah satunya dengan menggunakan microwave. Penggunaan microwave ini memiliki keuntungan seperti dapat menghemat waktu dan biaya. Hasil pengeringan kemudian ditepungkan agar bentuknya seragam dan memudahkan dalam penyimpanan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sifat enjiniring tepung jahe merah hasil pengeringan microwave dan mempelajari hubungan daya microwave dan durasi penepungan terhadap sifat enjiniring tepung jahe merah. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari sampai April 2018 di Laboratorium Enjiniring Hasil Pertanian, Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Jember. Bahan yang digunakan yaitu jahe merah yang diperoleh dari pasar Ngronggo Kota Kediri. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap dengan dua faktor, yaitu: daya microwave (340, 525, dan 630 W) dan durasi penepungan (3, 5, dan 7 menit). Tepung jahe merah hasil pengeringan oven (60°C) dijadikan pembanding terhadap tepung hasil pengeringan microwave. Data yang diperoleh yaitu sifat enjiniring tepung jahe merah meliputi warna, sudut tumpukan, densitas curah, daya serap air dan daya serap minyak. Hasil penelitian menunjukan kadar air jahe merah segar berkisar 83,4288,66% sedangkan kadar air jahe hasil pengeringan 6,96-7,80%. Jahe merah yang sudah dikeringkan kemudian ditepungkan dan diayak dengan ayakan 60 mesh. Tepung jahe merah yang lolos ayakan kemudian diukur sifat enjiniringnya. Sifat
enjiniring tepung jahe merah yang dihasilkan yaitu memiliki L antara 50,4-52,6; a antara 7,1-8,0; b antara 22,1-23,6; densitas curah antara 0,42-0,45 g/cm3; sudut tumpukan antara 45,5°-47,6°; daya serap air antara 3,38-4,02 ml/g; dan daya serap minyak antara 1,16-1,37 ml/g. Berdasarkan hasil penelitian, daya microwave lebih dominan berhubungan terhadap sifat enjinirng tepung jahe merah dibanding dengan durasi penepungan. Pengaruh daya microwave memiliki hubungan signifikan terhadap variabel pengamatan L, a, b, dan daya serap minyak. Durasi penepungan signifikan terhadap variabel pengamatan densitas curah (DC) dan sudut tumpukan (ST).