Evaluasi Serbuk Effervescent Daging Buah Pala (Myristica fragrans Houtt) Menggunakan Konsentrasi Natrium Bikarbonat Dan Asam Sitrat Yang Berbeda
Author
PRAMONO, Shara Indriati
Metadata
Show full item recordAbstract
Tanaman pala telah dibudidayakan di perkebunan Margo Utomo Kalibaru,
Banyuwangi. Produktivitas buah pala di perkebunan Margo Utomo relatif stabil
pada setiap tahunnya. Bagian terbesar buah pala adalah daging buah. Pemanfaatan
daging buah pala belum optimal dan masih banyak yang menjadi limbah. Daging
buah pala sudah dikembangkan menjadi manisan pala, dodol pala dan sirup pala.
Potensi diversifikasi produk olahan daging buah pala masih dapat dikembangkan,
sehingga dapat dihasilkan produk olahan yang lebih bervariasi, praktis dan tahan
lama. Daging buah pala dapat dikembangkan menjadi minuman instan, yaitu
serbuk effervescent. Serbuk effervescent mengandung natrium bikarbonat dan
asam sitrat yang jika dicampur dengan air akan menghasilkan karbondioksida atau
buih yang menimbulkan efek menyegarkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui karakteristik fisik, kimia dan sensori serbuk effervescent daging buah
pala yang diolah menggunakan konsentrasi natrium bikarbonat dan asam sitrat
yang berbeda, dan mengetahui formulasi yang tepat untuk memperoleh serbuk
effervescent daging buah pala yang baik dan disukai.
Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap
faktor tunggal yaitu perbedaan konsentrasi natrium bikarbonat dan asam sitrat
yang digunakan. Kombinasi rasio persentase natrium bikarbonat dan asam sitrat
yang digunakan terdiri dari 5 formulasi yaitu 15%:15%, 17%;13%, 19%:12%,
21%:9% dan 23%:7%. Serbuk daging buah pala sebanyak 35% dicampur dengan
semua bahan, yaitu natrium bikarbonat dan asam sitrat sesuai dengan formula
masing-masing dan gula kristal putih 35%. Campuran diaduk hingga homogen
dan diayak 50 mesh agar ukuran seragam. Serbuk effervescent daging buah pala
diamati sifat kimia (kadar abu, kadar air dan derajat keasaman), fisik (waktu larut,
kecerahan, total padatan terlarut dan higroskopisitas), dan organoleptik (warna,
viii
aroma, rasa dan keseluruhan). Data sifat kimia dan fisik yang diperoleh dianalisis
menggunakan sidik ragam pada taraf kepercayaan 95% jika berpengaruh nyata
dilanjutkan dengan uji DNMRT (Duncan New Multiple Range Test), sedangkan
data sifat organoleptik dianalisis menggunakan deskriptif. Perlakuan terbaik
ditentukan menggunakan uji efektivitas.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan konsentrasi natrium
bikarbonat dan asam sitrat berpengaruh nyata terhadap kadar abu, kadar air,
derajat keasaman, kecerahan, waktu larut dan higroskopisitas serbuk effervescent
yang dihasilkan, namun berpengaruh tidak nyata terhadap total padatan
terlarutnya. Perlakuan terbaik terdapat pada formula 2 (natrium bikarbonat 17%
dan asam sitrat 13%) dengan kadar abu 12,66% ; kadar air 9,16% ; derajat
keasaman 5,15 ; warna 73,02 ; total padatan terlarut 4,09
o
Brix ; higroskopisitas
10,53% ; tingkat kesukaan warna agak suka ; tingkat kesukaan aroma netral ;
tingkat kesukaan rasa agak suka dan tingkat kesukaan keseluruhan agak suka.