dc.description.abstract | Indonesia mempunyai potensi untuk mengembangkan indutri pengolahan kopi
dengan mutu yang baik. Salah satu proses pengolahan kopi yang sangat
menentukan mutu kopi yaitu fermentasi. Fermentasi yang dilakukan oleh petani
kopi pada umumnya menggunakan bak/kolam. Hal tersebut mengakibatkan proses
fermentasi yang kurang baik, memerlukan waktu cukup lama, dsn suhu tidak
dapat dikendalikan. Diperlukan alternatif teknologi untuk mendapatkan kualitas
kopi yang baik. Alat fermentor kopi menggunakan pemanas elektrik (tipe band
heater) merupakan salah satu alternatif untuk mendapatkan mutu kopi yang baik.
Waktu penelitian dimulai bulan Februari hingga Mei 2018. Tempat Penelitian
dilakukan di Bengkel Sinar Alam di Jalan Danau Toba No. 17A dan Laboratorium
Enjinering Hasil Pertanian, Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi
Pertanian, Universitas Jember. Parameter yang diukur yaitu, menghitung efisiensi
pada motor listrik dan pemanas, jumlah biji per 100 gram, dan menghitung kadar
lendir. Rancangan alat fermentor kopi terkendali dengan beberapa bagian yaitu
tabung reaktor fermentasi, sistem pemanas, sistem kontrol suhu fermentor, sistem
transmisi, pengaduk, dan kerangka fermentor. Tabung reaktor fermentasi
berbentuk tabung silinder terbuat dari bahan stainless steel. Sistem pemanas yang
digunakan yaitu mantel pemanas dan band heater. Sistem transmisi fermentor
kopi terkendali menggunakan sebuah motor listrik dengan kombinasi motor
reduksi putaran. Hasil dari penelitian ini diperoleh dengan pengujian secara
fungsional dan elementer. Uji fungsional dilakukan dengan menghitung
kebutuhan daya alat, kebutuhan energi pemanas, dan menghitung efisiensi pada
pemanas. Hasil perhitungan kebutuhan daya total pada alat yang digunakan adalah
1.580,36 watt. Hasil perhitungan kebutuhan energi pemanas adalah 100.290,752
joule. Dan hasil perhitungan efisiensi pemanas masing-masing adalah 0,14 %
untuk lama fermentasi 10 jam, 0,12 % untuk lama fermentasi 12 jam, dan 0,1 %
untuk lama fermentasi 14 jam. Suhu pada alat dipertahankan pada suhu 26oC
dengan bantuan thermocontrol. Selanjutnya uji elementer dilakukan dengan
menghitung jumlah biji, massa per biji dan kadar lendir kopi setelah fermentasi.
Pada perhitungan jumlah biji setelah fermentasi diperoleh hasil yaitu 485
butir/100 gram pada perlakuan 10 jam, 652 butir/100 gram pada perlakuan 12
jam, dan 700 butir/100 gram pada perlakuan 14 jam. Pada perhitungan massa per
biji kopi setelah fermentasi diperoleh hasil yaitu 0,206 gram pada perlakuan 10 jam, 0,153 gram pada perlakuan 12 jam, dan 0,143 gram pada perlakuan 14 jam.
Sedangkan pada perhitungan kadar lendir kopi setelah fermentasi diperoleh hasil
yaitu 52,43% pada perlakuan 10 jam, 58,38% pada perlakuan 12 jam, dan 64,38%
pada perlakuan 14 jam. | en_US |