dc.description.abstract | Makanan jajanan tempura yang banyak beredar di masyarakat belum
diketahui secara pasti mengenai kandungan gizinya. Kandungan gizi yang baik
pada ikan lele dumbo berpotensi menjadi bahan pembuatan tempura. Makanan
jajanan tempura dapat ditingkatkan nilai gizinya dengan memanfaatkan protein
nabati. Koro pedang berpotensi menggantikan protein hewani pada bahan pangan
karena mengandung protein yang cukup tinggi (21,7%) (Subagio dkk., 2002).
Salah satu upaya peningkatan potensi pasar, nutrisi dan sifat fungsional koro
pedang adalah dengan mengolahnya menjadi Molef. Molef koro pedang dapat
digunakan menjadi bahan pembuatan TVP. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh formulasi TVP Molef koro pedang terhadap karakteristik
tempura dan mengetahui formulasi TVP Molef koro pedang terbaik pada tempura.
Penelitian diawali dengan membuat Molef koro pedang dengan fermentasi
spontan. Tahap selanjutnya adalah pembuatan TVP Molef koro pedang dengan
campuran isolat protein kedelai dan air. Setelah itu dilakukan pembuatan tempura
ikan lele dumbo dengan campuran TVP Molef koro pedang dengan perbandingan
100:0%; 80:20 %; 60:40 %; 40:60 %; dan 20:80 %. Tempura yang dihasilkan
dianalisa sifat fisik (warna dan tekstur); sifat kimia (kadar air, abu, protein, lemak
dan karbohidrat); dan sifat organoleptik (warna, aroma, rasa, tekstur, dan
keseluruhan). Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan
3 kali ulangan. Data kemudian diolah menggunakan analisis ragam (ANOVA)
dan digunakan uji beda nyata DMRT (Duncan Multiple Range Test) sebagai uji
posthoc. Analisis organoleptik menggunakan uji Chi-square. Hasil keseluruhan
kemudian disajikan dalam bentuk diagram lalu dianalisa secara deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio daging ikan lele dumbo dan TVP
Molef koro pedang berpengaruh nyata terhadap warna, tekstur, kadar air, abu,
protein, dan lemak. Tempura dengan subtitusi TVP Molef koro pedang
berdasarkan hasil uji organoleptik masih memiliki penerimaan produk yang cukup
baik. Tempura yang dihasilkan dari perlakuan terbaik yaitu perlakuan P2 (60%
daging ikan lele dan 40% TVP Molef koro pedang). Karakteristik yang dimiliki
antara lain warna (lightness) 50,7; tekstur 141,0 g/3,5mm; dan cooking loss 9,66
%; kadar air sebesar 55,1 %; kadar abu 3,61 %; kadar protein 23,74 %; kadar
lemak 4,12%; dan kadar karbohidrat 13,37 %. | en_US |