Evaluasi Pemberian Minyak Nabati Terhadap Profil Lipida Darah Secara in Vivo
Author
METALISA, Awi
Metadata
Show full item recordAbstract
Minyak berdasarkan asalnya terbagi menjadi dua yaitu minyak hewani dan minyak nabati. Beberapa jenis minyak nabati yang sudah diproduksi secara komersial antara lain minyak kelapa sawit (palm oil), minyak kelapa (coconut oil), minyak kedelai (soybean oil), minyak jagung (corn oil), dan minyak zaitun (olive oil). Minyak nabati mengandung asam lemak jenuh dan tidak jenuh yang berbeda. Minyak kelapa sawit mengandung asam lemak jenuh (asam palmitat 44% dan asam stearat 4,5%) dan kandungan asam lemak tidak jenuh (asam oleat 39,2% dan asam linoleat 10,1%). Minyak kelapa mengandung asam lemak jenuh (asam laurat 48,9%, asam miristat 20,2%, dan asam palmitat 8,4%)dan asam lemak tidak jenuh (asam oleat 6,2%). Minyak jagung mengandung asam lemak jenuh (asam palmitat 11%) dan asam lemak tidak jenuh (asam oleat 28% dan asam linoleat 58%). Minyak kedelai mengandung asam lemak jenuh (palmitat 11%) dan asam lemak tidak jenuh (oleat 24% dan linoleat 10%). Minyak zaitun mengandung asam lemak jenuh (asam palmitat 13%) dan asam lemak tidak jenuh (asam oleat 71% dan asam linoleat 10%). Kandungan asam lemak pada bahan pangan yang dikonsumsi dapat mempengaruhi profil lipid darah dan status gizi individu. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh pemberian minyak nabati yaitu minyak jagung, minyak kedelai, minyak kelapa sawit, minyak kelapa, dan minyak zaitun terhadap profil lipid darah dan nilai IMT (Indeks Massa Tubuh) pada tikus wistar jantan. Penelitian dilakukan meliputi tahap persiapan ransum, pemberian ransum dengan variasi beberapa jenis minyak nabati, dan pengujian efek pemberian minyak nabati terhadap nilai IMT dan profil lipida darah (total kolesterol, trigliserida, HDL, dan LDL) secara in vivo pada tikus wistar jantan (Rattus norvegicus). Pembuatan ransum sesuai dengan AIN-93 dengan lima perlakuan pemberian jenis minyak yaitu P1 (minyak jagung), P2 (minyak kedelai), P3 (minyak kelapa sawit), P4 (minyak kelapa), P5 (minyak zaitun). Pengujian secara in vivo dibagi menjadi tiga tahapan yaitu: masa adaptasi, masa perlakuan, dan masa netralisasi. Tikus wistar ditimbang dan diukur panjang untuk menentukan nilai IMT dan dilakukan pengambilan sampel darah untuk pengujian profil lipid berdasarkan kadar kolesterol total, trigliserida, HDL, dan LDL. Nilai IMT tikus wistar jantan setelah masa perlakuan dengan pemberian ransum terformulasi minyak nabati mengalami penurunan masing-masing 271,453 g/cm (P1), 281,636 g/cm (P2), 287,507 g/cm (P3), 282,446 g/cm (P4), dan 277,124 g/cm (P5). Hasil pengujian kadar kolesterol total tikus wistar mengalami penurunan setelah diberi ransum terformulasi dengan perlakuan P1 (74,104 mg/dL), P4 (58,294 mg/dL), P5 (68,531 mg/dL) dan mengalami peningkatan pada perlakuan P2 (88,845 mg/dL) dan P3 (97,305 mg/dL). Kadar trigliserida tikus wistar mengalami penurunan pada perlakuan P1 (83,516 mg/dL) dan P3 (118,625 mg/dL) sedangkan mengalami peningkatan dengan perlakuan P2 (119,804 mg/dL). P4 (153,608 mg/dL), dan P5 (88,915 mg/dL). Kadar HDL-C tikus wistar mengalami peningkatan setelah diberi ransum terformulasi minyak nabati dengan perlakuan P2 (13,440 mg/dL) dan P5 (13,16 mg/dL) sedangkan mengalami penurunan pada perlakuan P1 (9,94 mg/dL), P3 (9,24 mg/dL), dan P4 (12,32 mg/dL). Kadar LDL-C mengalami penurunan dengan perlakuan P1 (20,048 mg/dL), P2 (29,810 mg/dL), dan P5 (27,750 mg/dL) sedangkan mengalami peningkatan dengan perlakuan P3 (38,035 mg/dL) dan P4 (33,411 mg/dL). Minyak zaitun yang lebih baik dalam menurunkan kadar kolesterol total, menjaga kadar trigliserida, meningkatkan HDL dan menurunkan LDL. Kandungan asam lemak yang paling tinggi pada minyak zaitun adalah asam oleat. Minyak jagung baik dalam menurunkan kadar kolesterol total, kadar trigliserida, serta LDL. Minyak kedelai baik dalam menjaga kadar trigliserida, meningkatkan HDL dan menurunkan LDL.