Analisis Daya Tampung Beban Pencemaran Sungai Bedadung Kabupaten Jember Menggunakan Metode Streeter-Phelps (Ruas Desa Balung Kulon - Desa Wonosari)
Author
ARDIANSYAH, Agung Dwi
Metadata
Show full item recordAbstract
Salah satu sungai besar di Kabupaten Jember adalah Sungai Bedadung. Sungai Bedadung dipergunakan oleh masyarakat untuk berbagai kegiatan seperti kegiatan pertanian, mandi, mencuci, dan membuang sampah. Kegiatan masyarakat tersebut akan menghasilkan beban pencemaran yang menurunkan kualitas air Sungai Bedadung. Sungai memiliki batas dalam menerima beban pencemaran ini, oleh sebab itu studi mengenai kemampuan Sungai Bedadung dalam menerima beban pencemaran diperlukan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kualitas air Sungai Bedadung Ruas Desa Balung Kulon – Desa Wonosari ditinjau dari parameter total dissolve solid (TDS), total suspended solid (TSS), pH, kekeruhan, dissolved oxygen (DO), dan biological oxygen demand (BOD) serta menganalisis daya tampung Sungai Bedadung Ruas Desa Balung Kulon – Desa Wonosari. Analisis kualitas air pada penelitian ini dilakukan dengan menguji nilai tiap parameter kualitas air di 5 titik pengambilan sampel dengan pengulangan sebanyak 3 kali pada 3 hari yang berbeda kemudian membandingkannya dengan baku mutu air sungai golongan II sesuai Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengelolaan Pencemaran Air. Analisis daya tampung Sungai Bedadung Ruas Desa Balung Kulon – Desa Wonosari dilakukan menggunakan metode Streeter-Phelps seperti tercantum dalam Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 110 Tahun 2003 di 5 titik pengambilan sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada 5 titik pengambilan sampel dengan menggunakan uji anova satu jalur menunjukkan tidak adanya perbedaan nyata dalam keseluruhan variabel yang diukur. Keseluruhan variabel kualitas air yang diuji yaitu TDS, TSS, pH, kekeruhan, DO dan BOD memenuhi batas mutu yang diperbolehkan dalam baku mutu air sungai golongan II. Hasil analisis daya tampung menunjukkan bahwa pada 5 titik pengambilan sampel masih memenuhi daya tampung karena DO rerata terendah lebih besar dari rerata DO teoritis dengan selisih sebesar 0,67 mg/L.