Karakteristik Laju Pengeringan Rimpang Jahe (Zingiber officinale Roxb) Menggunakan Unit Fluidized Bed
Author
Purwito, Diangga Bagastara Syahputra
Metadata
Show full item recordAbstract
Jahe (Zingiber officinale Rosc.) merupakan salah satu jenis rempahrempah yang berasal dari daerah Asia Tropik. Famili Zingiberaceae ini terdiri dari 47 generasi dan 1400 spesies yang terserbar di sepanjang daerah tropik dan subtropik. Sementara genus zingiber meliputi sekitar 80 spesies.
Bahan makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan (nabati) merupakan bahan yang mudah rusak (perishable). Kerusakan ini terjadi karena kadar air yang berada dalam bahan makanan. Kadar air dalam bahan harus diturunkan sampai batas tertentu agar tidak terjadi kerusakan. Salah satu cara untuk mengawetkan bahan makanan adalah dengan pengeringan. Metode pengeringan yang sering dilakukan kebanyakan orang yaitu pengeringan secara langsung menggunakan energi matahari. Namun pengeringan ini sangat tidak efisien waktu dan tempat. Untuk mengantisipasi hal ini maka mulai digunakan pengeringan metode fluidized bed. Pada pengeringan menggunakan fluidized bed parameter yang diukur untuk menentukan laju pengeringan antara lain berat bahan, kadar air bahan, waktu pengeringan.
Dengan demikian, perlu diadakan kajian tentang pengeringan jahe. Selama proses pengeringan dapat dianalisis karakteristik jahe. Parameter yang berpengaruh terhadap produk pengeringan adalah kadar air bahan. Semakin rendah kadar air bahan maka daya simpan bahan semakin tinggi. Pengeringan ini dapat memperpanjang daya simpan jahe. Penelitian ini akan mengamati karakteristik jahe selama proses pengeringan menggunakan unit fluidized bed.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan April 2018. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Enjiniring Hasil Pertanian Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Jember. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rimpang jahe yang didapatkan dari penjual di wilayah Jember. Metode yang digunakan adalah eksperimen dengan variable berupa suhu (50°C, 65°C, dan 80°C) dan kecepatan udara 121,46 m3/jam. Setiap perlakuan dilakukan 2 kali ulangan. Data hasil pengukuran dianalisis dengan menggunakan analisis grafis dan analisis statistik.
Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa sebanyak 150 gr jahe pada masing-masing pengeringan, penurunan kadar air paling cepat terjadi pada perlakuan T3 (80°C dan 121,46 m3/jam), yaitu dari 503,39 %bk menjadi 7,68 %bk setelah dikeringkan selama 45 menit. Sedangkan penurunan kadar air paling lama terjadi pada perlakuan T1 yaitu dari 504,96 %bk menjadi 12,87 %bk dalam waktu 75 menit. Semakin tinggi suhu, nilai laju pengeringan semakin besar. Model Page lebih valid digunakan pada pengeringan jahe menggunakan fluidized bed karena koefisien determinasi (R2) yang dihasilkan mendekati 1 yaitu 0,99 dan nilai RMSE yang mendekati 0 yaitu 0,015-0,031.