Show simple item record

dc.contributor.advisorMarhaenanto, Bambang
dc.contributor.advisorHarri, Setiyo
dc.contributor.authorRoji, Fatkhur
dc.date.accessioned2019-11-26T06:45:11Z
dc.date.available2019-11-26T06:45:11Z
dc.identifier.nim131710201033
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id//handle/123456789/96167
dc.description.abstractHama serangga merupakan salah satu masalah dalam budidaya tanaman pertanian. Pengendalian hama dapat dilakukan dengan cara pengendalian fisik dan mekanik. Salah satu jenis pengendalian secara fisik yaitu dengan memasang lampu perangkap serangga. Lampu perangkap serangga biasanya menggunakan lampu neon dengan sumber listrik dari PLN yang dialirkan melalui kabel. Terdapat pula lampu perangkap serangga yang menggunakan panel surya sebagai sumber listriknya. Pemanfaatan teknologi panel surya harus memperhatikan beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja panel surya diantaranya yaitu cuaca, temperatur pada permukaan panel surya, debu dan posisi panel surya. Posisi sel surya yang stastis tidak dapat menghasilkan listrik yang maksimal karena bumi berotasi dan berevolusi terhadap matahari yang menyebabkan perubahan arah datangnya sinar matahari. Panel surya dapat menghasilkan listrik maksimal ketika posisi sel surya tegak lurus dengan sinar matahari. Posisi ini dapat dicapai dengan menggunakan sistem penjejak matahari. Perancangan sistem penjejak matahari ini menggunakan sistem dua sumbu sehingga dapat mengontrol posisi azimuth dan altitude dari posisi matahari. Mikrokontroler Arduino Nano digunakan sebagai pusat pengolah data pada sistem ini. Sensor LDR digunakan sebagai pendeteksi cahaya matahari. LDR dikalibrasi terlebih dahulu untuk menyamakan nilai semua LDR. Aktuator pada sistem ini berupa motor servo. Servo hanya aktif mulai pukul 07.00 sampi 16.00 WIB. Sistem penjejak matahari pada lampu perangkap serangga yang sudah dibuat dapat memposisikan panel surya tegak lurus dengan matahari. Posisi tegak lurus hanya terjadi saat cuaca cerah saja tetapi pada saat berawan atau mendung panel surya tidak dapat tegak lurus dengan matahari. Hal ini karena kalibrasi LDR dilakukan pada saat cuaca cerah. Daya yang dihasilkan panel surya dengan sistem penjejak dibandingkan dengan daya yang dihasilkan panel surya tanpa sistem penjejak. Panel surya dengan sistem penjejak menghasilkan daya yang lebih maksimal daripada panel surya tanpa sistem penjejak. Berdasarkan pengujian yang sudah dilakukan sistem penjejak matahari pada lampu perangkap serangga dapat berfungsi dengan baik.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectAlat Penjejak Mataharien_US
dc.subjectLampu Perangkap Seranggaen_US
dc.titleDesain Dan Uji Kinerja Alat Penjejak Matahari Berbasis Arduino Nano Untuk Panel Surya Sebagai Sumber Energi Lampu Perangkap Seranggaen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record