dc.description.abstract | Kopi merupakan salah satu komoditi perkebunan yang memiliki nilai ekonomis tinggi diantara tanaman perkebunan lainnya. Pengolahan biji kopi pada umumnya menghasilkan biji kopi sangrai atau kopi bubuk. Kopi bubuk apabila diseduh masih meninggalkan ampas. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi ampas seduhan bubuk kopi adalah membuat produk kopi celup.Salah satu inovasi baru yang dapat dilakukan untuk membuat produk hilir kopi adalah membuat produk kopi yang memiliki efek menyehatkan yaitu kopi jahe celup. Rimpang jahe mengandung seyawa bioaktif seperti senyawa fenolik (shogaol dan gingerol) dan minyak atsiri seperti bisapolen, zingiberen dan zingiberol yang berperan sebagai antioksidan. Kopi jahe celup merupakan inovasi produk yang belum ada di masyarakat. Kopi jahe celup dapat menjadi alternatif produk berbahan dasar kopi yang memiliki kualitas rasa dan aroma yang khas serta memiliki efek menyehatkan bagi tubuh karena kandungan antioksidannya. Penyangraian merupakan proses pengolahan biji kopi yang dapat mempengaruhi kualitas bubuk kopi yang dihasilkan. Waktu sangrai ditentukan atas dasar warna biji kopi sangrai atau sering disebut derajat sangrai. Berdasarkan suhu penyangraian yang digunakan kopi sangrai dibedakan atas 3 golongan yaitu light roast, medium roast, dan dark roast. Perbedaan tingkat sangrai dan konsentrasi bubuk jahe dapat mempengaruhi rasa dan aroma yang dihasilkan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik sensori dan fisikokimia kopi jahe celupdengan parameter pengujian meliputi uji organoleptik, uji total polifenol, uji aktivitas antioksidan, uji warna (lightness) dan uji total padatan terlarut. | en_US |