dc.description.abstract | Tembakau merupakan salah satu komoditas unggulan Indonesia dan mempunyai
peran penting terhadap devisa negara. Salah satu penentu mutu tanaman adalah
penyediaan bibit unggul. Tujuan penelitian ini adalah membuat alat kontrol
penyiraman bibit tembakau berbasis mikrokontroler. Alat kontrol penyiraman bibit
tembakau menggunakan mikrokontroler ATMega8 dan sensor soil moisture.
Tahapan perancangan alat meliputi simulasi program mengunakan software
proteus, pembuatan rangkaian pada PCB (Printed Circuid Board) dan
pemrograman menggunakan softwae BacomAVR. Listing program yang dibuat
yaitu unit LCD, unit sensor, unit relay¸dan komunikasi serial. Sensor soil moisture
perlu kalibrasi untuk pembacaan nilai kadar air dan menampilkan pada LCD.
Mikrokontroler dihubungkan pada USB TO TTL dan terhubung pada unit
komputer. Perekaman data mengunakan software teraterm untuk menampikan nilai
kadar air dan kondisi pompa. Pengujian sistem penyiraman menggunakan prototipe
pembibitan tembakau dengan ukuran 100 x 75 x 45 cm. Beberapa pengujian yang
dilakukan yaitu pengujian kestabilan sensor dan pengujian kinerja sistem
penyiraman. Pegujian kestabilan sensor digunakan untuk mengetahui penurunan
kadar air tanah jenuh sampai kering. Hasil pengujian didapatkan nilai kadar air
jenuh 50% dan kadar air minimal yang terbaca sensor 25,7%. Pada pengujian
kinerja sistem penyiraman diawali dengan menyiapkan prototipe tempat
pembibitan tembakau, media yang sudah terisi disiram sampai kondisi jenuh. Set
point yang digunakan antara 46% sampai 51%. Pengujian performa sistem kontrol
dilakukan selama 5x24 jam dan direkam menggunakan software teraterm, hasil
perekaman disimpan dalam file txt. Pada awal pengujian didapatkan nilai kadar air
51,2 %. Hari pertama pengujian terjadi penyiraman tiga kali dengan jeda waktu
yang relatif singkat. Pada pengujian hari kedua tidak terdapat penyiraman, kadar air
tanah rata-rata 49%. Pada pengujian hari ketia terjadi dua kali penyiraman.
Pengujian hari keempat penyiraman terjadi empat kali. Pengujian hari kelima
terjadi tiga kali penyiraman. Pengujian sistem kontrol yang telah dilakukan selama
5x24 jam dapat disimpulkan bahwa sistem kontrol sudah dapat melakukan
penyiraman secara otomatis berdasarkan set point yang diinginkan. Setelah
pengujian alat kontrol penyiraman bibit tembakau, diperoleh hasil yaitu jika sensor
membaca kadar air kurang dari angka batas bawah maka pompa akan hidup dan
jika sensor membaca kadar air lebih dari batas atas maka pompa akan mati hal tersebut menunjukkan bahwa alat kontrol yang telah dirancang dapat beroperasi
sesuai yang diinginkan | en_US |