APLIKASI SISTEM PAKAR HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN TEBU (Saccharum officinarum) DI PABRIK GULA DJATIROTO DENGAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS WEB
Author
BAKTI, Yoga Purna
Metadata
Show full item recordAbstract
Tebu merupakan bahan utama yang dibutuhkan pabrik gula untuk
memproduksi gula di Indonesia. Pabrik Gula Djatiroto merupakan salah satu
pabrik gula dari 63 pabrik gula di Indonesia yang dimiliki oleh PTPN XI. Gula
yang dihasilkan dari PG Djatirotodirencanakan sebanyak 76.817,3 ton pada tahun
2011. Akan tetapi indonesia sampai tahun 2015 indonesia masih mendatangkan
gula dari luar negeri, Indonesia mendatangkan gula sebanyak 2.588.811 ton pada
tahun 2015.Salah satu cara untuk meningkatkan produksi tebu adalah mencegah
tanaman terserang penyakit yang dapat menurunkan jumlah produksi dengan cara
merancang aplikasi sistem pakar berbasis web yang bisa diakses siapa saja dan
dapat memudahkan dalam mengidentifikasi hama dan penyakit pada tanaman
tebu. Petani atau pengguna sistem pakar ini dipermudah dalam mengidentifikasi
hama dan peyakit pada tanaman tebu secara cepat dan tepat. Data hama dan
penyakit diambil dari PG Djatiroto berupa wawancara dan studi pustaka yang
selanjutnya dijadikan database didalam sistem pakar. Metode yang digunakan
dalam perancangan sistem adalah forward chaining sebagai penarik kesimpulan
akhir berupa informasi penyakit serta cara mengatasinya. Pengembangan system
ini menggunakan bahasa Php dan database MySQL. Sistem yang telah dirancang
terdapat dua pilihan login, yaitu sebagai pengguna biasa atau admin, admin
berhak mengakses seluruh sistem dan dapat memperbaharui database. Sedangkan
pengguna biasa mendapat akses untuk mengidentifikasi penyakit berdasarkan
gejala yang dimasukkan. Sistem yang telah dirancang berhasil mengidentifikasi
hama dan penyakit tanaman tebu dan dilengkapi dengan gambar gejala. Sistem
juga mampu mengidentifikasi kombinasi gejala (dua gejala atau lebih) pada suatu
penyakit. Jika user memasukkan hanya satu gejala dari beberapa kombinasi
gejala, maka sistem tetap memberikan solusi dari gejala yang telah dimasukkan
tersebut. Akurasi hasil identifikasi hama dan penyakit mencapai 100% apabila
user memasukkan semua gejala yang ada pada suatu penyakit. Pakar mengatakan
bahwa sistem yang dirancang dapat berjalan baik berdasarkan uji desain interface
yang telah dirancang.