PROFIL SENYAWA LINAMARIN PADA UMBI SINGKONG DENGAN BEBERAPA TEKNIK PEMASAKAN
Author
MARDIYANTO, Mohammad
Metadata
Show full item recordAbstract
Singkong merupakan bahan bangan yang termasuk dalam umbi-umbian.
Singkong memiliki potensi sebagai bahan pangan fungsional sebagai antikanker
karena memiliki kandungan senyawa glukosida sianogenik berupa senyawa
linamarin dan lotaustralin dengan perbandingan 10:1, dengan jumlah
perbandingan yang cukup signifikan menunjukkan senyawa linamarin yang
berperan penting sebagai potensi fungsional antikanker. Akan tetapi, singkong
merupakan bahan pangan yang tidak dapat dikonsumsi secara langsung sehingga
perlu dilakukan proses pengolahan untuk mengkonsumsi singkong. Proses
pengolahan singkong yang paling umum dilakukan adalah pemasakan secara
langsung meliputi proses perebusan, pengukusan dan penggorengan. Namun,
adanya proses pemasakan pada singkong berindikasi terjadinya penurunan dan
perubahan profil senyawa linamarin. Oleh karena itu, perlu dilakukan eksplorasi
untuk mengidentifikasi keberadaan senyawa dan pengaruh pemasakan terhadap
senyawa linamarin umbi singkong.
Penelitian ini dilakukan dalam tiga yaitu proses pemasakan singkong,
pembuatan ekstrak singkong kasar dan ekstraksi senyawa linamarin. Varietas
singkong yang digunakan dalam penelitian ini adalah varietas manis yaitu
Cimanggu dan Ketan. Adapaun analisis yang dilakukan adalah identifikasi
senyawa linamarin menggunakan LC-MS/MS (Liquid Chromatography-Mass
Spectrometry) dan analisis profil senyawa linamarin menggunakan FTIR (Fourier
Transform Infrared).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rendemen sampel yang terekstrak pada
proses perebusan untuk varietas Cimanggu sebesar 0,98% dan Ketan sebesar
0,92%. Rendemen sampel terekstrak dari singkong hasil pengukusan varietas
Cimanggu dan Ketan sebesar 1,14% dan 0,98%, sedangkan rendemen dari ekstrak
singkong hasil penggorengan varietas Cimanggu dan Ketan sebesar 1,04% dan
0,96%. Senyawa linamarin teridentifikasi pada LC-MS/MS dengan m/z 265 dan
optimum pada RT (Retention Time) 0,92 menit. Penentuan konsentrasi senyawa
linamarin dilakukan berdasarkan spike glukosa, sehingga hasil yang diperoleh
ekuivalen glukosa. Penurunan senyawa linamarin ekuivalen glukosa pada proses
perebusan berkisar 13,85–20,61%, pengukusan 52,05–58,07% dan penggorengan
31,39–47,95%. Hasil pengujian profil linamarin menunjukkan pita alifatik yang
tervibrasi pada transmitan 1–100% dan panjang gelombang 4.000 – 500 cm-1
adalah O-H, C-H, C-O, C≡N dan tidak terbentuk CN amida.