KESEPADANAN TEKNOLOGI TRAKTOR TANGAN UNTUK PENGOLAHAN TANAH DI KECAMATAN SUKODONO KABUPATEN LUMAJANG
Author
Kurniawan, Guntur
Metadata
Show full item recordAbstract
Indonesia merupakan negara agraris yang sebagian besar penduduknya berkerja di sektor pertanian. Peningkatkan produksi pertanian memerlukan sebuah teknologi untuk menunjang kegiatan pertanian. Salah satu teknologi yang digunakan dalam pengolahan tanah yaitu traktor tangan. Penggunaan traktor tangan ini berdampak positif karena dapat menghemat waktu dan tenaga daripada menggunakan peralatan manual atau tradisional. Untuk mengoptimalkan penggunaan traktor tangan dapat dilakukan dengan metode sistem mekanisasi selektif atau kesepadanan teknologi. Metode ini dilakukan untuk mengetahui kebutuhan traktor tangan dan kelayakan dalam penyewaan traktor tangan di Kecamatan Sukodono Kabupaten Lumajang. Penelitian ini bertujuan untuk menilai apakah ketersediaan traktor tangan sudah sesuai dengan kebutuhan traktor tangan, menilai komponen kesepadanan teknologi, dan mengetahui secara finansial kelayakan penyewaan traktor tangan di Kecamatan Sukodono Kabupaten Lumajang. Metode yang digunakan yaitu survei, wawancara responden, dan melakukan pengujian traktor tangan secara langsung di lapang. Berdasarkan hasil penelitian, Kecamatan Sukodono memiliki lahan sawah 1.754 hektar dan memiliki traktor tangan sebanyak 107 unit. Jumlah Traktor tangan yang tersedia di Kecamatan Sukodono sudah melebihi dari kebutuhan traktor tangan yaitu sebanyak 104 unit. Nilai kesepadanan teknologi di Kecamatan Sukodono yaitu untuk technoware sesuai, humanware mampu, orgaware sesuai, dan infoware tidak sesuai. Penyewaan traktor tangan di Kecamatan Sukodono layak secara finansial karena memiliki nilai NPV bernilai positif atau lebih dari nol, memiliki nilai IRR diatas suku bunga yang berlaku, dan memiliki nilai B/C rasio lebih dari atau sama dengan 1. Tingkat kepekaan pada usaha penyewaan traktor tangan di Kecamatan Sukodono yaitu pada penurunan pendapatan 15%, kenaikan biaya operasional 15%, serta gabungan antara penurunan pendapatan dan kenaikan biaya operasional 10%.