dc.description.abstract | Indonesia adalah negara yang kaya akan pangan lokal seperti pisang, ubi
jalar, kacang-kacangan, dan lain sebagainya. Indonesia termasuk dalam produsen
pisang dan pengekspor ubi jalar terbesar nomor tujuh di dunia. Tingginya
produktivitas tersebut tidak diiringi dengan penggunaan pangan lokal secara
optimal. Cookies bar dengan bahan pangan lokal seperti pisang agung dan raja,
ubi jalar ungu dan putih, serta kacang tunggak dan kacang hijau bisa menjadi
solusi olahan pangan lokal yang menyehatkan. Cookies bar berbasis bahan
pangan lokal, yang diklaim sebagai bahan pangan berprebiotik, belum diketahui
pengaruhnya terhadap peningkatan probiotik dan penghambatan bakteri patogen
pada sistem pencernaan. Oleh karena itu perlu dilakukan uji in vivo prebiotik
cookies bar untuk mengetahui pengaruh cookies bar terhadap profil dan populasi
mikroflora pada sistem pencernaan. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi
populasi dan profil mikroflora yang ada pada feses tikus Wistar jantan,
menghitung nilai Indeks Prebiotik (IP), dan mengidentifikasi profil VFA
(Volatille Fatty Acid).
Terdapat tiga jenis cookies bar yang akan diuji sifat prebiotiknya. Cookies
bar pertama (CB1) berbahan dasar pisang agung dan ubi jalar ungu. Pisang agung,
ubi jalar putih, dan kacang tunggak menjadi bahan dasar cookies bar kedua
(CB2), sedangkan bahan dasar untuk cookies bar ketiga (CB3) adalah pisang raja
dan kacang hijau. Ketiga jenis cookies bar diuji secara in vivo pada tikus Wistar
jantan dengan persetujuan etik dari Komisi Etik Penelitian Nomor:
942/H25.1.11/KE/2016. Uji in vivo dibagi menjadi tiga masa tahapan yaitu masa
adaptasi, masa perlakuan, dan masa netralisasi. Setiap 7 hari sekali dilakukan pengambilan sampel feses tikus untuk diidentifikasi populasi dan profil mikroba,
nilai IP, dan kadar VFA.
Ketiga jenis cookies bar dapat meningkatkan populasi probiotik dan
menurunkan populasi bakteri patogen. Cookies bar berbahan dasar pisang agung
dan ubi jalar ungu dapat meningkatkan probiotik sebesar 1,79% dan menurunkan
bakteri patogen sebesar 13,47%. Peningkatan probiotik dengan asupan cookies
bar berbasis pisang agung, ubi jalar putih, dan kacang tunggak sebesar 5,41%
dengan persentase penghambatan bakteri patogen 7,96%. Cookies bar dengan
bahan baku pisang raja dan kacang hijau memiliki persentase peningkatan
probiotik sebesar 2,31% dan penghambatan bakteri patogen sebesar 12,01%. Nilai
IP (Indeks Prebiotik) cookies bar yaitu 4,65 pada cookies bar berbahan dasar
pisang agung dan ubi jalar ungu, 1,03 pada cookies bar berbahan dasar pisang
agung, ubi jalar putih, dan kacang tunggak, serta 1,80 pada cookies bar berbahan
dasar pisang raja dan kacang hijau. Semakin tinggi nilai IP, semakin besar pula
persentase penghambatan bakteri patogen. Konsumsi cookies bar oleh tikus
Wistar jantan dapat meningkatkan tingkat fermentabilitas pakan dengan adanya
peningkatan konsentrasi VFA feses khusunya asam asetat yaitu sebesar 11,67 mM
pada tikus dengan asupan cookies bar berbahan dasar pisang agung dan ubi jalar
ungu, 6,03 mM pada tikus dengan pakan cookies bar berbahan baku pisang
agung, ubi jalar putih, dan kacang tunggak, serta 0,76 mM pada tikus yang diberi
cookies bar dari pisang raja dan kacang hijau. | en_US |