Show simple item record

dc.contributor.advisorNurhayati
dc.contributor.advisorSuswati, Enny
dc.contributor.authorDalu, Kiky Chily Arum
dc.date.accessioned2019-11-26T03:30:09Z
dc.date.available2019-11-26T03:30:09Z
dc.identifier.nimNIM131710101054
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id//handle/123456789/95772
dc.description.abstractIndonesia adalah negara yang kaya akan pangan lokal seperti pisang, ubi jalar, kacang-kacangan, dan lain sebagainya. Indonesia termasuk dalam produsen pisang dan pengekspor ubi jalar terbesar nomor tujuh di dunia. Tingginya produktivitas tersebut tidak diiringi dengan penggunaan pangan lokal secara optimal. Cookies bar dengan bahan pangan lokal seperti pisang agung dan raja, ubi jalar ungu dan putih, serta kacang tunggak dan kacang hijau bisa menjadi solusi olahan pangan lokal yang menyehatkan. Cookies bar berbasis bahan pangan lokal, yang diklaim sebagai bahan pangan berprebiotik, belum diketahui pengaruhnya terhadap peningkatan probiotik dan penghambatan bakteri patogen pada sistem pencernaan. Oleh karena itu perlu dilakukan uji in vivo prebiotik cookies bar untuk mengetahui pengaruh cookies bar terhadap profil dan populasi mikroflora pada sistem pencernaan. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi populasi dan profil mikroflora yang ada pada feses tikus Wistar jantan, menghitung nilai Indeks Prebiotik (IP), dan mengidentifikasi profil VFA (Volatille Fatty Acid). Terdapat tiga jenis cookies bar yang akan diuji sifat prebiotiknya. Cookies bar pertama (CB1) berbahan dasar pisang agung dan ubi jalar ungu. Pisang agung, ubi jalar putih, dan kacang tunggak menjadi bahan dasar cookies bar kedua (CB2), sedangkan bahan dasar untuk cookies bar ketiga (CB3) adalah pisang raja dan kacang hijau. Ketiga jenis cookies bar diuji secara in vivo pada tikus Wistar jantan dengan persetujuan etik dari Komisi Etik Penelitian Nomor: 942/H25.1.11/KE/2016. Uji in vivo dibagi menjadi tiga masa tahapan yaitu masa adaptasi, masa perlakuan, dan masa netralisasi. Setiap 7 hari sekali dilakukan pengambilan sampel feses tikus untuk diidentifikasi populasi dan profil mikroba, nilai IP, dan kadar VFA. Ketiga jenis cookies bar dapat meningkatkan populasi probiotik dan menurunkan populasi bakteri patogen. Cookies bar berbahan dasar pisang agung dan ubi jalar ungu dapat meningkatkan probiotik sebesar 1,79% dan menurunkan bakteri patogen sebesar 13,47%. Peningkatan probiotik dengan asupan cookies bar berbasis pisang agung, ubi jalar putih, dan kacang tunggak sebesar 5,41% dengan persentase penghambatan bakteri patogen 7,96%. Cookies bar dengan bahan baku pisang raja dan kacang hijau memiliki persentase peningkatan probiotik sebesar 2,31% dan penghambatan bakteri patogen sebesar 12,01%. Nilai IP (Indeks Prebiotik) cookies bar yaitu 4,65 pada cookies bar berbahan dasar pisang agung dan ubi jalar ungu, 1,03 pada cookies bar berbahan dasar pisang agung, ubi jalar putih, dan kacang tunggak, serta 1,80 pada cookies bar berbahan dasar pisang raja dan kacang hijau. Semakin tinggi nilai IP, semakin besar pula persentase penghambatan bakteri patogen. Konsumsi cookies bar oleh tikus Wistar jantan dapat meningkatkan tingkat fermentabilitas pakan dengan adanya peningkatan konsentrasi VFA feses khusunya asam asetat yaitu sebesar 11,67 mM pada tikus dengan asupan cookies bar berbahan dasar pisang agung dan ubi jalar ungu, 6,03 mM pada tikus dengan pakan cookies bar berbahan baku pisang agung, ubi jalar putih, dan kacang tunggak, serta 0,76 mM pada tikus yang diberi cookies bar dari pisang raja dan kacang hijau.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries131710101054;
dc.subjectPrebiotik Cookies Baren_US
dc.subjectPisangen_US
dc.titleEvaluasi SifatSifat Prebiotik Cookies Bar Berbasis Pisang, Ubi Jalar, dan Kacang secara In Vivo pada Tikus Wistar Jantanen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record