Enkapsulasi Benih Kedelai dengan Beberapa Bahan Pembawa yang Mengandung Actinomycetes untuk Mengendalikan Penyakit Rebah Kecambah (Sclerotium rolfsii Sacc)
Abstract
Kedelai (Glycine max) merupakan salah satu jenis tanaman pangan yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Kebutuhan kedelai nasional sebesar 2,2 jt ton/tahun sedangkan produksi kedelai dalam negeri baru mencapai 920 ribu ton/tahun. Faktor keterbatasan produksi salah satunya disebabkan akibat adanya serangan OPT. Sclerotium rolsfii merupakan salah satu patogen tular tanah yang menyebabkan penyakit rebah semai atau layu pada kedelai. Teknik pengendalian yang bisa digunakan untuk mengendalikan penyakit yang disebabkan oleh Sclerotium rolfsii yaitu dengan menerapkan mikroorganisme antagonis. Teknik pengendalian menggunakan mikroorganisme antagonis seperti bakteri Actinomycetes dinilai tepat karena aman bagi lingkungan serta mampu bertahan didalam tanah dalam beberapa musim tanam. Actinomycetes memiliki antibiotik yang berupa zat-zat yang mampu merusak dinding sel dan plasma dari patogen.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]