• Login
    View Item 
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Law
    • View Item
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Law
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen Yang Memperoleh Vaksinasi Rubella Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen

    Thumbnail
    View/Open
    CHRITIAN ADESTIA PRATAMA - 150710101056 .pdf (2.159Mb)
    Date
    2019-01-18
    Author
    PRATAMA, Chritian Adestia
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Perlindungan hukum konsumen atas vaksin rubella yang diberikan kepada konsumen mengandung bahan dari babi dan efek samping terhadap kesehatan, dapat dikemukakan bahwa terhadap permasalahan vaksinasi virus rubella, dapat dikemukakan telah adanya payung hukum yang jelas yang diberikan oleh pemerintah. Pertama, dalam hal konsumen dirugikan dengan adanya vaksinasi yang telah diberikan, konsumen dalam hal ini dapat menggugat kepada pemerintah cq. Dinas Kesehatan melalui jalur gugatan konsumen berdasarkan Undang Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang perlindungan Konsumen. Dalam hal ini beban pembuktian dilimpahkan kepada konsumen untuk membuktikan kerugian yang dialami dari adanya vaksinasi tersebut. Gugatan kerugian dapat dilakukan melalui jalur perdata maupun tuntutan melalui jalur pidana, sebagaimana diatur dalam Undang Undang Perlindungan Konsumen. Kedua, menyangkut adanya kandungan bahan babi dalam vaksin, dapat dikemukakan bahwa dalam hal ini Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mengeluarkan Keputusan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 33 Tahun 2018 tentang penggunaan vaksin MR (Measles-Rubella) produk dari SII (Serum Institut of India) untuk imunisasi yang secara jelas membolehkan (mubah) pengunaan vaksin ini. Terkait upaya penyelesaian yang dapat ditempuh oleh pihak konsumen atas adanya kerugian atas vaksin rubella yang diberikan kepada balita mengandung bahan dari babi dan efek samping terhadap kesehatan, dapat dikemukakan bahwa Pertama, dalam kasus adanya bahan babi, sebagaimana dikemukakan Keputusan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 33 Tahun 2018 tentang penggunaan vaksin MR (Measles-Rubella) hukumnya mubah, artinya pihak penyelenggara pemberian vaksin sebelum memberi vaksin harus menjelaskan kepada konsumen atas kandungan vaksin dan persetujuan konsumen yang bersangkutan atau orang tua anak yang diberi vaksin. Tentunya dari hasil penjelasan tersebut diberikan 2 (dua) pilihan ya atau tidak. Kalaupun tidak berarti tidak terjadi permasalahan karena berdasarkan transaksi terapeutik dalam kedokteran, pasien menolak. Kalaupun ya, berarti pasien menerima konsekwensi pemberian vaksin tersebut. Kedua, dalam hal terjadinya efek samping terhadap kesehatan, pemerintah harus bertindak tanggap dan cepat untuk memberi pertolongan kepada konsumen untuk tindakan medis jangka pendek maupun jangka panjang, karena kekebalan setiap manusia dalam menerima vaksin tidak sama demikian juga dengan efek sampingnya
    URI
    http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/93669
    Collections
    • UT-Faculty of Law [6314]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    Context

    Edit this item

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository