Analisis Kebutuhan Energi pada Proses Pengolahan Kakao (Studi Kasus di PTPN XII Banjarsari Kecamatan Bangsalsari Kabupaten Jember
Abstract
Energi sangat diperlukan dalam kehidupan. Pada setiap kegiatan membutuhkan
energi sebagai tenaga penggerak aktivitas termasuk dalam kegiatan pertanian.
penelitian ini menganalisis energi dalam pengolahan kakao. Analisis aliran energi pada
pengolahan kakao dibutuhkan untuk mengetahui nilai energi input setiap proses.
Macam-macam energi yang digunakan meliputi energi biologis, energi langsung dan
energi tidak langsung. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi jenis
kebutuhan energi dan menghitung kebutuhan energi total, serta menghitung nilai rasio
energi pada pengolahan kakao. Penelitian ini dilakukan di PTPN XII Kebun Banjarsari
Kecamatan Bangsalsari Kabupaten Jember. Pendekatan analisis yang digunakan adalah
menghitung energi input pada setiap pengolahan kakao berdasarkan sumber energi
biologis, energi langsung dan energi tidak langsung. Pengolahan kakao meliputi proses
penerimaan dan penimbangan, fermentasi, penjemuran, pengeringan, sortasi dan
pengemasan. Jenis konsumsi energi pada proses pengolahan kakao meliputi energi
biologis yang berasal dari tenaga kerja manusia, energi langsung dari energi bahan
bakar kayu dan listrik, energi tidak langsung yaitu energi yang digunakan untuk
memproduksi suatu alat. Energi input total yang digunakan dalam proses pengolahan
kakao 22,66 MJ/ton. Pada pengolahan kakao terdapat 6 proses yang harus dilakukan
yaitu penerimaan, fermentasi, penjemuran, pengeringan, sortasi, dan pengemasan.
Pada proses penerimaan, energi input yang diperoleh sebesar 0,57 MJ/ton. Pada proses
fermentasi, energi input yang diperoleh sebesar 0,31 MJ/ton. Pada proses penjemuran,
energi input yang diperoleh sebesar 0,93 MJ/ton. Pada proses pengeringan, energi input
yang diperoleh sebesar 18,80 MJ/ton. Pada proses sortasi, energi input yang diperoleh
sebesar 1,72 MJ/ton, dan pada proses pengemasan, energi input yang diperoleh sebesar
0,34 MJ/ton. Untuk masing-masing jenis energi, energi biologis yang terbesar terdapat
pada proses pengeringan sebesar 6,74 MJ/ton. Konsumsi energi langsung hanya
terdapat satu proses pada pengeringan sebesar 10,37 MJ/ton dan energi tidak langsung
(embodied energi) terbesar adalah pada proses pengeringan sebesar 1,68 MJ/ton. Total
Energi input yang dihasilkan sebesar 22,66 MJ/ton.