KONFLIK PEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM AKIBAT KEBERADAAN RUMPON PADA NELAYAN DI KECAMATAN PUGER KABUPATEN JEMBER
Abstract
Sumber daya laut adalah potensi utama yang menggerakkan kegiatan
perekonomian desa di kawasan pesisir. Secara umum kegiatan perekonomian desa
pesisir bersifat fluktuatif, karena sangat bergantung pada tinggi rendahnya
produktivitas perikanan atau hasil tangkapan. Nelayan yang melaut di laut Puger
terdapat empat jenis nelayan berdasarkan sarana tangkap (perahu) yang
digunakan, yaitu Nelayan Jukung, Nelayan Eder, Nelayan Pekasan dan Nelayan
Kapal (skoci). Untuk meningkatkan pendapatan nelayan Puger, pemerintah
memberikan bantuan berupa rumpon kepada nelayan Puger. Adanya rumpon di
pantai Puger menimbulkan kecemburuan sosial yang berakibat pada terjadinya
demonstrasi menuntut pemutusan rumpon di Puger.
Peneliti ingin membuktikan kebenaran dugaan tersebut di Kabupaten
Jember dengan cara mengetahui: (1) Jenis konflik apa yang terjadi pasca
pemasangan rumpon di Pantai Puger; (2) Bagaimana dampak adanya rumpon
terhadap konflik pada nelayan di berbagai strata jenis perahu; (3) Apakah secara
teknis rumpon dapat meningkatkan kesejahteraan pada nelayan di berbagai strata
jenis perahu dan; (4) Pihak manakah yang diuntungkan dan dirugikan sebagai
akibat adanya rumpon tersebut.
Penentuan daerah penelitian dilakukan secara sengaja (purposif method)
dan metode yang digunakan untuk melakukan penelitian ini adalah kualitatif
dengan melakukan triangulasi data dalam melakukan analisis. Nvivo digunakan
peneliti untuk memudahkan triangulasi data dalam menyusun penelitian ini.
Hasil yang diperoleh dari penelitian adalah sebagai berikut : (1) jenis
konflik yang terjadi adalah konflik vertikal (antara nelayan dengan pemerintah)
dan konflik horisontal (antara nelayan dengan nelayan); (2) rumpon memang
berpotensi menimbulkan konflik namun ada faktor lain yang sebenarnya lebih
berpengaruh yakni musim di Puger yang sedang paceklik; (3) teknis pemasangan
rumpon memang menguntungkan karena rumpon terdiri dari pelampung, tali,
pemikat dan pemberat yang kesemuanya diperuntukkan bagi berkumpulnya ikan
dan; (4) pihak yang diuntungkan dengan adanya rumpon adalah pihak-pihak yang
dapat memanfaatkan rumpon dengan menyesuaikan cara menangkap ikan di
rumpon, sedangkan pihak yang dirugikan dengan keberadaan rumpon adalah
pihak-pihak yang tidak dapat memanfaatkan rumpon secara optimal.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]