Show simple item record

dc.contributor.authorRUMI HAKKUN JALALUDDIN RUMI
dc.date.accessioned2013-12-13T00:52:50Z
dc.date.available2013-12-13T00:52:50Z
dc.date.issued2013-12-13
dc.identifier.nimNIM040710101222
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/8738
dc.description.abstractSalah satu wujud berakhirnya suatu ikatan perkawinan adalah ditandai dengan dikabulkannya gugatan perceraian yang diminta salah satu pihak oleh pengadilan yang diberi kewenangan untuk menerima, memeriksa dan memutus perkara. Suatu gugatan cerai yang diajukan tidak akan serta merta dikabulkan oleh hakim sebelum mendengar alasan yang dapat dibenarkan oleh hukum; dalam artian sesuai dengan ketentuan perundang-undangan dan diperkuat dengan faktafakta yang ada. Salah satu alasan yang bisa diterima adalah bahwa salah satu pihak telah meninggalkan pihak lain tanpa izin dan alasan yang sah. Hal ini menjadi topik utama dalam skripsi penulis yang berjudul: “KAJIAN YURIDIS GUGATAN PERCERAIAN AKIBAT SUAMI MENINGGALKAN ISTRI TANPA ALASAN YANG SAH (Studi Putusan Nomor : 2156/Pdt.G/2010/PA.Jr)”. Permasalahan dalam skripsi ini adalah apa yang dimaksud dengan meninggalkan istri tanpa alasan yang sah, apakah pertimbangan hukum yang digunakan oleh hakim dalam mengabulkan gugatan perceraian yang diakibatkan oleh suami meninggalkan istri tanpa alasan yang sah tersebut sudah benar secara hukum. Tujuan dari skripsi ini adalah untuk memenuhi dan melengkapi tugas akhir yang bertujuan untuk memperoleh gelar sarjana di bidang ilmu hukum dari Fakultas Hukum Universitas Jember, berkontribusi dalam wujud pemikiran yang bisa menambah khasanah ilmu pengetahuan sebagai penerapan atas ilmu hukum teoritis yang diperoleh dalam perkuliahan terhadap hal-hal yang terjadi di masyarakat. Tipe penelitian yang digunakan adalah yuridis normatif yang merupakan penelitian berfokus dalam mengkaji penerapan kaidah-kaidah ataupun normanorma dalam hukum positif yang berlaku. Metode ini dilakukan dengan cara mengkaji berbagai aturan yang bersifat formil seperti Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, keputusan menteri serta literatur yang menjelaskan bermacam konsep teoritis untuk kemudian dihubungkan dengan permasalahan yang dibahas. Pembahasan dalam skripsi ini mencakup pengertian meninggalkan istri tanpa alasan yang sah yang menitikberatkan pada pengertian meninggalkan itu sendiri terkait dengan penjelasan menurut kamus bahasa Indonesia susunan WJS Purwadarminta yang memberikan pengertian meninggalkan sebagai melalaikan, dan mengalpakan. Notosusanto memberikan pengertian dari meninggalkan tersebut berupa suami tidak bersedia memenuhi hak-hak istri dan tidak mau menceraikannya. M.Thalib mengemukakan penjelasan bahwa hal yang harus dilakukan suami dalam memenuhi hak-hak istri antara lain: a) menjamin kebutuhan pangan, sandang, papan; b) memberi pakaian; c) memberikan tempat tinggal serumah; d) menjaga kehormatan. Kesimpulan yang didapat terhadap pengertian meninggalkan istri tanpa alasan yang sah adalah suami mengalpakan atau melalaikan kewajibannya jadi meninggalkan ini tidak hanya diartikan meninggalkan tempat kediaman bersama melainkan juga membiarkan serta tidak memperdulikan hak-hak istri. Pertimbangan hukum yang digunakan oleh hakim dalam mengabulkan gugatan perceraian yang diakibatkan oleh suami meninggalkan istri tanpa alasan yang sah pada saat menggunakan dasar hukum Peraturan Pemerintah nomor 9 Tahun 1975 pasal 19 ayat (f). Penggugat menuturkan bahwa tergugat tidak bertanggung jawab dalam memenuhi nafkah penggugat dan ia telah ditinggalkan selama dua tahun oleh tergugat tanpa alasan yang jelas sehingga ayat (b) seharusnya bisa dimasukkan dalam pertimbangan hukum. Saran yang dikemukakan adalah hakim dalam mengambil pertimbangan hukum ketika mengabulkan gugatan cerai karena alasan kelalaian dalam memenuhi kewajiban terhadap pihak lain sebaiknya menggunakan ayat (b) dari Pasal 19 dan dalam putusan ini sebaiknya selain ayat (f) hendaknya ditambahkan juga ayat (b) dari Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries040710101222;
dc.subjectGUGATAN, PERCERAIANen_US
dc.titleKAJIAN YURIDIS GUGATAN PERCERAIAN AKIBAT SUAMI MENINGGALKAN ISTRI TANPA ALASAN YANG SAH (Studi Putusan Nomor: 2156 /Pdt.G/2010/PA.Jr)en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record